Mohon tunggu...
wan dino
wan dino Mohon Tunggu... Guru - Wan dino

wan dino

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Cinta Itu Indah Bagaikan Gunung yang Menjulang Tinggi

2 Februari 2021   16:15 Diperbarui: 2 Februari 2021   17:25 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Google.com

Banyak warga masyarak yang menetap Di kaki  Gunung ile ape ini dilahirkan bahkan dibesarkan. Lembata, Nusa Tenggara Timur NTT.

Menghabiskan masa kecil dilereng Gunung ile ape  ini yang indah, sangat dan nyaman. 30an tahun sudah berada disini ditemani sang gunung yg berdiri tegak dan terlihat indah, ramah setiap mata yang memandang. Minggu 29 November 2020 tak disangka sang gunung menjulang tinggi ini mengamuk bak harimau yang diusik kala sedang tidur. Senyuman yang ramah itu hilang seketika, Amukan sungguh dasyat.

Hiruk pikuk berlari pontang panting tunggang langgang masyarakat di lereng gunung ini pergi menjauhi gunung yg sedang mengamuk., amukanya membawa kerikil pasir abu.Hujan batu, hujan pasir, hujan abu vulkanik pun tak bisa  dihindari lagi. Gemuruh, dentuman, ledakan dahsyat berasal dari dalam kawah gunung sunguh menakutkan Seakan lembata mau tenggelam.

Masyarakat berlari sembari menangis, Mereka tak menyangka ini bisa terjadi,Saat masyarakat mulai bercocok tanam kala musim hujan erupsi gunungpun terjadi. Apakah Gunung ile ape harus gagal panen lg???

Kenapa Erupsi ini tidak terjadi saat kemarau saja???

Tak ada yg bisa menjawab.

Alam sudah tak bersahabat. Mungkin Tuhan sudah bosan, melihat tingkah kita yg selalu salah dan bangga dengan dosa2 atau Allah Mulai enggan bersahabat dengan kita. Cobalah kita bertanya pada rumput yg bergoyang.  Mari kita sama2 merenung berdoa dan bnyk refleksi.

Erupsi sang gunung ile lewotolok harus bisa diambil hikmanya. Tak ada cobaan Allah yang melebihi batas kemampuan umatnya.,

Salam

Salam satu jiwa Lembata, Nusa Tenggara Timur NTT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun