Google.com
Banyak warga masyarak yang menetap Di kaki  Gunung ile ape ini dilahirkan bahkan dibesarkan. Lembata, Nusa Tenggara Timur NTT.
Menghabiskan masa kecil dilereng Gunung ile ape  ini yang indah, sangat dan nyaman. 30an tahun sudah berada disini ditemani sang gunung yg berdiri tegak dan terlihat indah, ramah setiap mata yang memandang. Minggu 29 November 2020 tak disangka sang gunung menjulang tinggi ini mengamuk bak harimau yang diusik kala sedang tidur. Senyuman yang ramah itu hilang seketika, Amukan sungguh dasyat.
Hiruk pikuk berlari pontang panting tunggang langgang masyarakat di lereng gunung ini pergi menjauhi gunung yg sedang mengamuk., amukanya membawa kerikil pasir abu.Hujan batu, hujan pasir, hujan abu vulkanik pun tak bisa  dihindari lagi. Gemuruh, dentuman, ledakan dahsyat berasal dari dalam kawah gunung sunguh menakutkan Seakan lembata mau tenggelam.
Masyarakat berlari sembari menangis, Mereka tak menyangka ini bisa terjadi,Saat masyarakat mulai bercocok tanam kala musim hujan erupsi gunungpun terjadi. Apakah Gunung ile ape harus gagal panen lg???
Kenapa Erupsi ini tidak terjadi saat kemarau saja???
Tak ada yg bisa menjawab.
Alam sudah tak bersahabat. Mungkin Tuhan sudah bosan, melihat tingkah kita yg selalu salah dan bangga dengan dosa2 atau Allah Mulai enggan bersahabat dengan kita. Cobalah kita bertanya pada rumput yg bergoyang. Â Mari kita sama2 merenung berdoa dan bnyk refleksi.
Erupsi sang gunung ile lewotolok harus bisa diambil hikmanya. Tak ada cobaan Allah yang melebihi batas kemampuan umatnya.,
Salam
Salam satu jiwa Lembata, Nusa Tenggara Timur NTT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H