yang menggembirakan di bulan puasa, selain waktu berbuka adalah penuhnya tempat ibadah. muslim berduyun duyun mendatangi masjid musola, untuk beribadah. yang paling terlihat adalah waktu taraweh di hari pertama. berjubelnya orang ini menggembirakan sekaligus mencemaskan. menggembirakan karena masih ada kesadaran dan ingatan bahwa masjid adalah tempat ibadah, mencemaskan sebab kesadaran itu hanya muncul setahun sekali. perasaan timbul tenggelam seperti itu membuat saya berpikir dalam bagaimana semestinya menyadarkan muslim dari keadaan ini.
yah itulah saya. kadang sok jago dan berlagak jadi pemuka agama. setelah berpikir dalam saya putuskan untuk tak melakukan apa apa pada mereka. yah bagaimana mau mengubah mereka saya sendiripun termasuk golongan muslim mayoritas itu, kesadarannya hanya muncul setahun sekali. terus terang khatib sudah sering menyinggung fenomena ini tetapi dasar kepala batu tak digubris omongan si khatib itu. apalagi saya yang bukan apa apa hehehe.
jadi begitulah, saya berdoa dengan harap cemas agar puasa tahun ini tidak berlalu begitu saja. tidak pergi tanpa meninggalkan jejak bagi keberimananan saya sebagai individu maupun sosial....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H