Mohon tunggu...
Wandi Barboy Silaban
Wandi Barboy Silaban Mohon Tunggu... jurnalis -

Seorang yang tak bisa melepaskan diri dari dunia tulis-menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Srimulat Reunian

17 Maret 2011   09:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:43 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel


Tertawalah sebelum tertawa itu dilarang

Baru semalam, reunian Srimulat berlangsung di acara bukan empat matanya Tukul Arwana.  Maka, bisa dipastikan karena momennya semacam reuni; dan sang pemilik hajat Tukul Arwana merupakan gemblengan dari kelompok Srimulat; suasana cair dan 'hidup' khas Srimulat muncul kembali setelah sekian lama vakum.

Nama "Srimulat" yang didirikan oleh Teguh Slamet Rahardjo ternyata diambil dari nama istrinya sendiri. Eksistensi Srimulat di Indonesia, begitu judul yang dipertontonkan melalui plasma tv sebagai pengantar asalmula berdirinya Srimulat.

Sebagai pembuka pertunjukan itu,  Gogon dan Tarzan didaulat sebagai bintang tamu segmen pertama. Pada saat kemunculan dua pelawak senior Srimulat itu, tak lupa iringan musik khas Srimulat membahana mengayunkan suasana riang di studio.  Suasana klangenan (kangen-kangenan) mencair dimana-mana. Semua menumpahkan gelak tawa yang lama tersimpan karena Srimulat yang tak pernah muncul lagi di panggung televisi.  Suasana sudah ditingkahi oleh Gogon dan Tarzan yang kian 'menghidupkan' rumah bukan empat mata dalam layar kaca.

Bintang Tamu pada segmen kedua lain lagi;  Eko DJ dan Kadir. Kadir sudah merebut perhatian sekitarnya karena logat maduranya yang kental. Saat mereka duduk berjejer dalam sofa panjang itu, posisi Kadir letaknya berdampingan dengan Gogon. Dan sebagaimana diketahui, Gogon yang memang sangat khas dari tampilan fisiknya sudah membikin tik tak lawakan makin "hidup" karena mampu menangkap suasana.

Pada segmen terakhir, giliran dua wanita yang memiliki pertalian keluarga, yakni antara tante dan keponakannya:  Djudjuk Juwariyah dan Nunung.  Setelah semuanya terkumpul, barulah giliran konflik yang pernah terjadi di Srimulat, dan suka-duka selama di Srimulat dituturkan dengan aroma kenangan yang membayang jauh. Musik khas Srimulat  yang diperdengarkan itu sudah membikin kerinduan yang membuncah dalam dada. Musik pembuka khas Srimulat itu juga telah membikin setiap personil Srimulat merinding, ini sebagaimana diakui oleh Tarzan yang mewakili perasaan teman-temannya.

Begitulah. Momen wawancara jeda sejenak. Rencananya, Srimulat akan kembali mempertunjukkan aksinya. Terbayanglah ingatan kita akan aksi Srimulat yang sempat mengisi hari-hari kita pada periode awal 2000-an dulu. Lanjut, ada program skak mat yang dipandu Marcela Lumowa, kelompok  Srimulat mulai beraksi melakonkan dramatisasi humornya yang kini membikin kita kangen (ngangeni). Lawakan yang 'alami dan tidak terperkirakan.'  Demikian.



Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun