Kau tak tahu, dalam reruntuhan hati, terpahat sebuah luka yang tak terperi dan rindu yang tak terbalas. Ia tumbuh seperti angin yang berhembus di padang pasir, tanpa tujuan, tanpa harapan akan jawaban. Sejuta kata terucap, sejuta doa tersampaikan, namun rindu ini terombang-ambing di samudra yang tak pernah kembali membalas.Â
Rindu adalah senyap, seperti bayangan yang hilang di balik dinding waktu. Ia menggerogoti hati dengan diam-diam, meninggalkan jejak yang dalam namun tak terlihat. Seperti air yang mengalir di sungai yang tak bertemu lautan, rindu ini tak menemukan pelabuhan di dalam dadaku.Aku mencoba menafsirkan setiap detik yang berlalu, mencari tanda-tanda akan kehadiranmu.Â
Namun, rindu ini tetap tak terjawab, terombang-ambing di lautan gelap kesendirian. Kata-kata cinta yang terucap hanya bergema dalam kehampaan, tak mampu mencapai pendengaranmu yang jauh.Setiap harapanku terjatuh seperti daun yang gugur di musim gugur. Rasanya seperti menari di panggung yang kosong, mengirimkan pesan cinta di alam yang sunyi.Â
Mungkin rindu ini adalah mantra yang terbuang, keinginan yang terlupa oleh takdir yang tak menyatukan kita.Namun, meskipun rindu ini tak terbalas, aku takkan menyerah. Aku akan tetap membawa nyala api dalam hati, menyimpanmu di sana dalam lembaran-lembaran kenangan. Rindu ini mungkin tak akan pernah terpuaskan, tapi akan tetap hidup di ruang-ruang hati yang tersisa.
Seiring waktu berlalu, mungkin rindu ini akan menjadi semacam lagu nostalgia yang membawa senyuman getir di bibir. Aku akan menyimpanmu dalam ruang-ruang hening, di tempat-tempat di mana cinta tak terlupakan.Â
Dan meski rindu ini tak pernah terbalas, ia akan terus menjadi bagian dari kisah hidupku, mengingatkanku akan kehadiranmu yang pernah ada.Rindu yang tak terbalas ini akan menjadi pelajaran penting tentang kekuatan cinta yang tak dapat diukur. Ia adalah bunga yang mekar di dalam hati, meskipun tak pernah bisa disentuh. Dan dalam setiap hela nafas yang aku hirup, aku akan merayakan rindu ini, sebagai pengingat bahwa cinta tak pernah mati, meskipun terombang-ambing di lautan yang tak terduga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H