Mohon tunggu...
Wanda Wulandari
Wanda Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Pendidikan Indonesia

Saya adalah mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia, jurusan Pendidikan Masyarakat, yang memiliki passion dalam mengembangkan potensi masyarakat melalui pendidikan. Dengan latar belakang akademis yang kuat dan pengalaman praktis di bidang pendidikan non-formal, saya berkomitmen untuk berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan di lingkungan sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengatasi Kemiskinan dan Kelaparan : Peran Mahasiswa dalam Masyarakat

25 Desember 2024   12:32 Diperbarui: 25 Desember 2024   12:30 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dampak dari kemiskinan dan kelaparan sangat luas. Selain mengancam kesehatan fisik masyarakat, terutama anak-anak yang mengalami stunting (kekurangan gizi), kondisi ini juga menghambat perkembangan sumber daya manusia di masa depan. Menurut laporan Global Hunger Index (GHI), Indonesia menempati urutan ke-77 dari 121 negara dengan skor 17,9. Ini menunjukkan bahwa meskipun ada perbaikan, tantangan besar masih ada untuk mencapai tingkat kelaparan yang rendah.

Anak-anak yang tumbuh dalam kondisi kekurangan gizi cenderung mengalami masalah perkembangan kognitif dan fisik, yang berdampak pada kemampuan mereka untuk belajar dan berkontribusi pada masyarakat di masa depan. Selain itu, kemiskinan juga meningkatkan risiko konflik sosial dan ketidakstabilan politik.

Peran Mahasiswa dalam Mengatasi Masalah Ini

Sebagai generasi penerus bangsa, mahasiswa memiliki peran penting dalam mengatasi kemiskinan dan kelaparan. Dengan semangat inovasi dan kepedulian sosial, mahasiswa dapat mengambil langkah konkret untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat. Berikut adalah beberapa langkah konkret yang dapat diambil:

1. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat

Mahasiswa dapat memanfaatkan platform media sosial untuk menyebarkan informasi mengenai kemiskinan dan kelaparan. Kampanye kesadaran dapat membantu masyarakat lebih memahami isu ini dan mendorong tindakan kolektif. Misalnya, mahasiswa bisa membuat konten edukatif berupa artikel, video, atau infografis yang menjelaskan tentang dampak kemiskinan dan cara-cara untuk membantu sesama.

2. Program Pemberdayaan Masyarakat

Melalui program-program seperti Communicare yang diadakan oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Lampung, mahasiswa dapat terlibat langsung dalam kegiatan sosial. Kegiatan ini tidak hanya memberikan bantuan materi tetapi juga memberdayakan masyarakat untuk mandiri melalui pelatihan keterampilan atau penyuluhan tentang gizi. Contohnya termasuk pelatihan pertanian berkelanjutan atau pengelolaan keuangan bagi keluarga miskin.

3. Donasi dan Penggalangan Dana

Mahasiswa dapat mengorganisir acara penggalangan dana untuk membantu keluarga kurang mampu. Ini bisa berupa donasi makanan, pakaian, atau bahkan dana untuk pendidikan anak-anak dari keluarga miskin. Kegiatan seperti bazaar amal atau konser musik dapat menjadi cara efektif untuk mengumpulkan dana sambil melibatkan komunitas.

4. Keterlibatan dalam Kebijakan Publik

Mahasiswa juga bisa terlibat dalam advokasi kebijakan publik yang mendukung pengentasan kemiskinan. Dengan berpartisipasi dalam diskusi dan forum publik, mahasiswa dapat menyuarakan kebutuhan masyarakat kepada pemerintah. Ini termasuk menyusun petisi atau menyelenggarakan seminar untuk membahas solusi terhadap masalah kemiskinan di tingkat lokal maupun nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun