Mohon tunggu...
Wanda Nuriza
Wanda Nuriza Mohon Tunggu... Lainnya - A student at Politeknik Negeri Bandung

Gadis simple yang hidupnya enjoy dan suka ngehalu

Selanjutnya

Tutup

Film

Dia adalah Dilanku Tahun 1990

11 Februari 2020   20:56 Diperbarui: 11 Februari 2020   20:59 495
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://pin.it/3czsqz5nuw3p2e

Dilan 1990 merupakan film drama romantis Indonesia yang dirilis tahun 2018. Film yang diadaptasi dari novel berjudul "Dilan 1990" karya Pidi Baiq ini, disutradarai oleh Fajar Bustomi dan Pidi Baik sendiri. Film ini sukses mencuri perhatian publik terutama di kalangan remaja.

 Diawali dengan kemunculan tokoh Dilan (Iqbaal Dhiafakhri) berupaya untuk mendekati Milea (Vanesha prescilla) siswi pindahan dari Jakarta. Berlatar belakang SMA di Bandung, kisah mereka dimulai dengan pertemuan yang tidak biasa. Pertemuan inilah yang membuat Milea di kenal lebih jauh pada sosok Dilan. Dilan merupakan siswa yang terbilang pintar dan romantis. Meski begitu, Dilan merupakan panglima geng motor di Bandung. Milea yang saat itu sudah memiliki kekasih bernama Beni pun tidak menghiraukan sosok Dilan yang memiliki sifat berbeda dengan Beni yang kasar, posesif dan tidak menghargai Milea. Sampai pada akhirnya, Milea memilih Dilan dan kisah mereka berlanjut dengan bahagia. 

Chemistry yang diperankan Dilan dan Milea sangat kuat, sehingga para penonton dan pembaca dapat terbawa suasana dengan alur perjalanan kisah cinta mereka. Kelebihan lain yang dimiliki oleh film ini yaitu terdapat kata-kata puitis yang dapat menghidupkan isi dari novel tersebut.

Namun dibalik kelebihan film ini, terdapat pula kekurangan-kekurangan yang terlihat dari segi tokoh latar, dan unsur lainnya. Seperti tokoh yang hanya tergambar sebagai anak geng motor. Hal ini sangat bertolak belakang dengan pendeskripsian tokoh Dilan dalam novel yang digambarkan sebagai siswa pintar sekaligus baik. Selain itu, novel Dilan yang mengambil tema dengan latar waktu tahun 1990 tidak terlalu nampak di dalam film karena masih terlihat unsur-unsur modern di dalamnya. Bagi sebagian orang, humor yang ditampilkan pada film juga terkesan memaksa (tidak natural). 


https://pin.it/7d755psfqrb7qw
https://pin.it/7d755psfqrb7qw
 

Oleh karena itu, akan lebih baik jika penggambaran tokoh Dilan tetap sesuai dengan novel aslinya. Ditambah lagi, pelataran dalam film juga sebaiknya dibuat dengan lebih detail lagi. Pemilihan tokoh Dilanpun harus lebih diperhatikan lagi agar kesan yang ditampilkan tidak terasa dibuat-buat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun