Mohon tunggu...
Wanda Levia
Wanda Levia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Informatika

UIN Maulana Malik Ibrahim

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Apakah Media Sosial Menjadi Hakim dan Juri Kehidupan Kita? Refleksi Background Check

9 September 2023   20:40 Diperbarui: 9 September 2023   20:43 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa di antara kalian yang belum pernah terjebak dalam permainan media sosial? Tidak dapat disangkal bahwa istilah medsos atau media sosial adalah istilah yang akrab bagi semua orang. Media sosial telah menjadi bagian penting dari rutinitas kita sehari-hari dan lebih dari sekadar platform untuk berbagi cerita atau selfie. Media sosial telah berubah menjadi panggung di mana kita menilai dan dinilai oleh orang lain. Mari kita refleksikan fenomena ini: apakah media sosial telah menjadi hakim dan juri dalam kehidupan kita?

Media Sosial: Lebih dari Tempat Berbagi

Ketika media sosial pertama kali muncul, banyak dari kita mungkin melihatnya sebagai cara yang menyenangkan untuk terhubung dengan teman, keluarga, atau bahkan mengikuti artis favorit kita. Namun, seiring berjalannya waktu, media sosial telah mengalami perubahan yang cukup signifikan. Ini bukan lagi sekedar alat komunikasi tetapi cermin digital yang mencerminkan citra diri kita.

Kita berinteraksi setiap hari dengan postingan dari teman, keluarga, dan bahkan orang asing. Kita melihat postingan tentang pencapaian, perjalanan, kuliner lezat, atau kisah cinta yang manis. Namun, kita juga melihat postingan yang mungkin tidak selalu positif atau bahkan kontroversial. Inilah saatnya Background Check di media sosial memasuki panggung.

Identitas di media sosial: Kejujuran atau Pencitraan?

Banyak dari kita yang memanfaatkan media sosial sebagai alat untuk membangun karir atau bisnis di dunia maya. Kita berusaha menjaga citra diri kita agar terlihat menarik, profesional, dan tampak memiliki kehidupan yang sempurna. Ini adalah strategi yang valid, mengingat betapa banyak perusahaan yang memeriksa profil media sosial calon karyawan atau calon mitra bisnis.

Namun, yang perlu kita ingat adalah citra yang ada di media sosial seharusnya tetap mencerminkan diri kita. Tampilan yang rapi dan konten yang menarik adalah hal yang baik, tetapi ketika kita menyimpang terlalu jauh dari diri kita yang sebenarnya hanya demi citra online, saat itulah kita mungkin menjadi korban media sosial yang berperan sebagai hakim dan juri dalam hidup kita.

Apakah kita setuju dengan gagasan bahwa media sosial adalah cerminan sepenuhnya dari diri kita?

Media sosial adalah tempat di mana kita dapat memilih untuk memperlihatkan hanya sisi terbaik dari kehidupan kita. Oleh karena itu, muncul pertanyaan apakah apa yang kita lihat di media sosial mencerminkan diri kita seutuhnya. Jika kita hanya melihat sisi positif, apakah itu membuat orang lain memiliki ekspektasi yang tidak realistis tentang kehidupan kita?

Hal ini mengingatkan kita bahwa media sosial hanya sebagian kecil dari kehidupan seseorang. Setiap orang menghadapi tantangan, kemunduran, dan momen sulit yang jarang terjadi di platform sosial. Jadi, kita perlu mengingat bahwa apa yang kita lihat di sana mungkin tidak selalu mencerminkan kenyataan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun