Mohon tunggu...
Wanda Azzahra P. G
Wanda Azzahra P. G Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Hubungan Internasional UPN Veteran Yogyakarta

hallo!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Indonesia Siap Representasikan ASEAN di G-20

27 Mei 2022   23:39 Diperbarui: 27 Mei 2022   23:54 712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keanggotaan Indonesia dalam forum G20 menempatkan Indonesia sebagai salah satu aktor penting dalam perekonomian global. Di masa pemerintahan era Presiden Joko Widodo yang kedua, peran Indonesia dalam G20 semakin diperkuat dengan ditunjuk dan diserahkannya posisi keketuaan atau Presidensi G20 dari Italia ke Indonesia oleh Perdana Menteri Italia, Mario Draghi pada sesi penutupan KTT G20 di Roma. Penunjukan Indonesia sebagai Presidensi G20 2022 merupakan salah satu bentuk apresiasi dan pengakuan negara-negara besar di dunia bagi Indonesia.  Indonesia juga diharapkan dapat menciptakan terobosan dan aksi nyata dalam pemulihan sosial ekonomi, baik di skala nasional maupun internasional. Hal ini menjadi prestasi dan sejarah baru bagi Indonesia memegang Presidensi G20 di tahun ini. Presidensi G20 Indonesia mulai dilaksanakan sejak 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022 mendatang. Untuk itu, Indonesia mengerahkan usaha semaksimal mungkin untuk membuktikan persepsi yang baik atas resiliensi krisis ekonomi Indonesia di masa pandemi. Tekanan krisis di segala aspek akibat Covid-19 mendorong G20 untuk mempercepat pemulihan. Maka dari itu, Indonesia mengangkat tema “Recover Together, Recover Stronger” yang bertujuan mengajak negara-negara di seluruh dunia saling bahu-membahu untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan. Selama memegang Presidensi G20, Indonesia akan membahas beberapa agenda, seperti penanganan kesehatan secara menyeluruh, transformasi berbasis digital, serta transisi menuju energi yang berkelanjutan.

Indonesia telah menjadi anggota dalam G20 sejak tahun 1999. Forum G20 menjadi peluang yang besar untuk menunjukkan eksistensi Indonesia di kancah internasional dan mencapai kepentingan nasionalnya. Di dalam forum ini, Indonesia memiliki posisi unik dan tanggung jawab untuk mewakili negara berkembang lainnya. Pertama, Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang pertumbuhan ekonominya termasuk dalam emerging economy. Kedua, Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia. Ketiga, mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam sehingga diharapkan dapat menjembatani perbedaan peradaban dunia dan memperbaiki citra perbedaan antara Barat dan Islam. Keempat, Indonesia merupakan negara demokrasi yang diharapkan dapat mempromosikan demokrasi ke negara lain dan mempertahankan pertumbuhan ekonomi. Kelima, Indonesia merupakan satu-satunya anggota ASEAN yang menjadi anggota G20 dan memiliki posisi geografis yang strategis.

ASEAN mendukung G20 sebagai sebuah forum ekonomi antarnegara yang cukup menyuarakan kepentingan negara berkembang. ASEAN mendukung peningkatan peran G20 dan berkontribusi melalui perwakian resminya, yaitu Ketua ASEAN dan Sekretaris Jendral ASEAN secara langsung dalam KTT G20. Dukungan ASEAN terhadap peningkatan peran G20 mendapatkan respon positif dari negara-negara anggota G20. Seperti dalam pidato pembukaan KTT ASEAN ke-15 di Thailand, Perdana Menteri Thailand, Abhisit Vejjajiva, menyerukan agar ASEAN dapat mewakili suara negara berkembang dalam G20 untuk mengatasi dampak krisis keuangan global dan ASEAN harus menjadi organisasi regional yang tanggap terhadap perubahan kondisi ekonomi tingkat regional dan global agar visi ASEAN tetap berjalan. Keterwakilan ASEAN dalam forum ini menunjukkan bahwa kepentingan ASEAN bukan hanya urusan negara berkembang di kawasan Asia Tenggara, tetapi juga mencakup kepentingan dunia. Hal ini terbukti dengan adanya kontibusi ASEAN dalam mengatasi krisis ekonomi pada pertemuan G20 di London dan Pittsburgh.

Tujuan utama ASEAN adalah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan budaya di kawasan Asia Tenggara serta mempromosikan perdamaian dan stabilitas regional melalui penghormatan terhadap keadilan dan supremasi hukum antara negara-negara di kawasan Asia Tenggara sesuai prinsip-prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Bagi Indonesia, ASEAN merupakan forum utama dalam menjalankan politik luar negerinya. Indonesia berinisiatif untuk mendorong kerjasama di bidang ekonomi, politik, keamanan, dan sosial budaya. Keanggotaan dalam G20 telah memposisikan Indonesia sebagai salah satu pemain kunci dalam perekonomian global dan ikut menentukan kerangka kebijakan perekonomian global. Penilaian itu didasarkan kepada indikator bahwa sebagai satu-satunya negara ASEAN di G-20, Indonesia dapat memperkuat posisinya sebagai salah satu motor ASEAN dan berperan sebagai penyampai suara dan kepentingan kolektif negara-negara ASEAN lainnya.

Indonesia merupakan satu-satunya negara di kawasan ASEAN yang tergabung dalam forum G20. Namun, hal ini bukan berarti bahwa Indonesia dapat memposisikan dirinya sebagai ‘wakil ASEAN’ dalam forum ini, melainkan siap untuk mengakomodasi kepentingan-kepentingan ASEAN. Untuk itu, ada beberapa pendekatan yang dilakukan Indonesia untuk membawa kepentingan ASEAN dalam G20. Pertama, sebagai anggota G20 Indonesia meyakinkan G20 untuk mengundang Ketua ASEAN menghadiri KTT-KTT G20. Dalam KTT di Kanada (Juni 2010) dan di Korea Selatan (Oktober 2010) sebagai contoh, Indoensia meminta kedua tuan rumah untuk memberi kesempatan kepada ketua ASEAN dan Sekjen ASEAN berpartisipasi dan membawa suara ASEAN. Dengan hal ini, Indonesia dan ketua ASEAN membawa kepentingan bersama negara berkembang lain di ASEAN. Kedua, Indonesia memegang posisi yang sejalan dengan ASEAN. Indonesia dan ketua ASEAN berdiskusi dan memformulasikan posisi ASEAN terhadap isu-isu yang sedang terjadi untuk dibicarakan dalam KTT, sehingga keuntungannya dapat diperoleh oleh semua anggota ASEAN. Lebih jauh lagi, seperti pada KTT ke-15, Indonesia menyarankan agar para menteri keuangan ASEAN bertemu untuk membahas dan mengkoordinasikan kebijakan mereka dan memformulasikan posisi bersama dalam merealisasikan stabilitas ekonomi dan finansial di tingkat regional dan global.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun