Meskipun Lightroom menawarkan banyak fitur dan manfaat untuk menyempurnakan foto, terdapat beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan oleh pengguna, khususnya bagi anggota Komunitas Fixlens UIN SAIZU Purwokerto. Pertama, kurva belajar yang cukup curam karena Lightroom memiliki antarmuka yang kompleks dengan banyak fitur dan pengaturan. Bagi pengguna baru, mempelajari cara menggunakan semua fitur tersebut dengan efektif dapat memakan waktu dan membutuhkan dedikasi. Kedua, Lightroom tersedia dalam dua versi: gratis dan berlangganan. Versi gratis memiliki batasan fitur yang signifikan, dan untuk mengakses semua fitur premium, pengguna harus berlangganan Adobe Creative Cloud Photography Plan. Ketiga, ketergantungan pada Koneksi Internet Beberapa fitur Lightroom, seperti sinkronisasi preset dan cloud storage, memerlukan koneksi internet untuk berfungsi. Bagi pengguna yang sering berada di area dengan koneksi internet terbatas, fitur-fitur ini mungkin tidak dapat diakses dengan mudah.
Namun, dengan kedua aplikasi ini, anggota komunitas dapat mengasah kreativitas mereka dalam mendesain promosi acara, membuat materi edukasi, atau memperindah galeri foto mereka. Selain itu, penggunaan teknologi ini juga dapat meningkatkan profesionalisme anggota komunitas dalam menyajikan karya-karya mereka kepada publik.
Dengan demikian, penulis percaya bahwa penggunaan teknologi Canva Grafis dan Lightroom dapat menjadi langkah yang efektif untuk meningkatkan kreativitas dan profesionalisme dalam Komunitas Fixlens Fakultas Dakwah UIN SAIZU Purwokerto. Dengan memanfaatkan fitur-fitur yang disediakan oleh kedua aplikasi ini, anggota komunitas dapat menciptakan karya-karya visual yang menarik dan berkualitas tinggi, sehingga semakin memperkaya dunia fotografi dan desain grafis di lingkungan kampus mereka.