Mohon tunggu...
WANDA AGILAH
WANDA AGILAH Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Magang di Arta Media

Saya adalah mahasiswa UIN Saifuddin Zuhri Purwokerto yang sedang magang di Penerbit Buku Arta Media

Selanjutnya

Tutup

Book

Kolaborasi dengan Percetakan Lokal, Arta Media Jadikan Buku Cetak Tetap Relevan

19 Januari 2025   14:50 Diperbarui: 19 Januari 2025   14:50 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Purwokerto - Dalam era digital yang serba cepat ini, di mana e-book dan konten digital semakin mendominasi pasar, Arta Media sebuah penerbit buku di Indonesia, mengambil langkah inovatif untuk menjaga relevansi buku cetak. Dengan menjalin kolaborasi strategis bersama percetakan lokal di berbagai daerah, Arta Media membuktikan bahwa buku fisik tetap memiliki tempat istimewa di hati pembaca. 

Direktur Utama Arta Media, Barid Hardiyanto, mengungkapkan bahwa kolaborasi ini bertujuan untuk menghadirkan kualitas buku cetak yang tidak kalah bersaing dengan produk impor. "Kami percaya bahwa kualitas buku cetak buatan percetakan lokal dapat dioptimalkan melalui transfer teknologi dan pelatihan. Dengan demikian, kami tidak hanya menghasilkan produk berkualitas tinggi, tetapi juga memberdayakan pelaku usaha percetakan lokal," ujar Barid dalam sebuah wawancara eksklusif pada Minggu (19/01/2025).

Selain itu, penggunaan teknologi cetak terbaru yang ramah lingkungan menjadi salah satu fokus utama dalam kemitraan ini. Arta Media bersama mitra percetakan lokal berkomitmen untuk mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya dan memaksimalkan penggunaan kertas daur ulang, sebagai salah satu upaya untuk mendukung keberlanjutan lingkungan.

Tidak dapat dimungkiri bahwa buku digital telah mengubah cara masyarakat mengakses informasi. Namun, Barid yakin bahwa buku cetak masih memiliki keunggulan tersendiri. "Buku cetak memberikan pengalaman tak tergantikan, terutama dalam hal sentuhan fisik, aroma kertas, dan kepuasan membalik halaman. Kami melihat ini sebagai daya tarik yang tak dimiliki oleh buku digital," tambahnya.

Keputusan Arta Media untuk menggandeng percetakan lokal juga mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Tidak hanya itu, kolaborasi ini juga membuka jalan bagi para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) di bidang literasi untuk memanfaatkan platform distribusi Arta Media. Dengan jaringan yang luas, buku-buku hasil produksi percetakan lokal kini bisa diakses hingga pelosok negeri.

Arta Media optimistis bahwa langkah ini akan menjadi contoh bagi penerbit lain untuk terus mendukung keberlanjutan buku cetak di tengah derasnya arus digitalisasi. "Kami ingin menciptakan ekosistem literasi yang inklusif, di mana semua pihak, mulai dari pembaca hingga pelaku industri, dapat merasakan manfaatnya," pungkas Barid. Dengan semangat kolaborasi ini, Arta Media membuktikan bahwa inovasi dan keberlanjutan bisa berjalan beriringan, menjadikan buku cetak tetap relevan di hati masyarakat Indonesia (wa).

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun