Mohon tunggu...
Wanda PGSD UNS KEBUMEN
Wanda PGSD UNS KEBUMEN Mohon Tunggu... -

.Wanda tugh sosok cewe yang biasa2 ae jauh dari kesempurnaan tapi hati'ne baeg logh. suka menolong, suka menabung dkk. pokoke enak tenan bat berteman. sekarang statusnya macih mahasiswa di UNS, bisa dibilang gie proses peralihan dari masa2 remaja menuju masa2 kedewasaan. hmm.. jd macih bingung lom stabil. asli wong gunung, lebih tepatnya di daerah ponco kebumen, hmm... ngapak2 poenya. bat lebih lanjut na bisa di view lewat fb wanda_jutexza@yahooo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fakta Otak Kita

24 Desember 2010   11:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:26 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manusia memililki akal pikiran sebagai aktivitas fungsi otak yang terstruktur secara bervariasi dan mempengaruhi bakat seseorang.Otak adalah titik penting dari semua makhluk, pusat pengelolaan informasi, penghubung dan pemikiran, emosi, juga aksi. Selain sebagai bagian paling utama dan penting dalam tubuh kita. Otak ternyata masih paling sedikit dimengerti daripada bagian tubuh lainnya, masih menyimpan berbagai misteri yang ada dan masih tetap tidak terpecahkan sampai saat ini.Otak manusia dapat berfungsi sebagai pertahanan dengan usaha yang disebut belajar melalui perantara otak yang dimilikinya. Ada berbagai fakta mengenai otak yang sudah dibuka, tetapi tidak banyak dikenal oleh masyarakat luar, diantaranya : Otak mengkonsumsi sebagaian besar energi tubuh, otak sudah tumbuh sempurna di usia 7 tahun, otak tidak meraskana sakit, lebih dari 10% otak digunakan untuk beraktivitas, sel otak beregenerasi dan setiap otak manusia akan mengalami perkembangan secara unik.

Menurut teori otak triune, otak manusia sebenarnya terdiri dari tiga bagian otak yaitu otak reptil, otak mamalia, dan otak neo kortex. Otak reptil bermula dari batang otak yang terletak di dasar otak dan terhubung dengan tulang belakang. Otak ini berfungsi sebagai pusat kendali, sistem syaraf otonomi, dan untuk mengatur fungsi utama tubuh serta berfungsi mengatur reaksi seseorang terhadap bahaya atau ancaman. Ketika otak reptil ini aktif,orang tidak akan bisa berpikir, yang bekerja adalah insting atau nalurinya. Otak reptil aktif bila seseorang kurang tidur, terancam, takut, stres, atau pada saat kondisi tubuh dan pikiran yang lelah. Bagian kedua merupakan otak mamalia, peran otak ini adalah mengatur kebutuhan akan keluarga, strata sosial dan rasa memiliki. Otak mamalia juga memberikan arti pada saat kita emosi atau saat ada kejadian tertentu serta berperan dalam mengendalikan sistem kekebalan tubuh, hormon dan memori jangka panjang. Otak neo cortex merupakan 80% dari total otak manusia dan di sebut juga otak berpikir. Otak neo cortex mempunyai perang yang paling tinggi dalam mengembangkan kemampuan berbahasa, berpikir abstrak dan dapat memecahkan masalah.

Struktur otak manusia yang diwarnai dengan variasi yang berkaitan dengan bakat seseorang. Bakat tersebut telah dibawa seseorang sejak lahir disamping masih dapat dipengaruhi oleh lingkungan yang biasa disebut dengan bakat buatan. Pemahaman terhadap keberbakatan merujuk pada kemapuan intelektual tinggi serta kreativitas yang merupakan ekspresi tertinggi keberbakatan. Di sisi lain, keberbakatan juga ditentukan oleh kebutuhan dan kecenderungan kebudayaan dimana manusia berbakat itu bernapas. Potensi alami hingga berbuah bakat berhubungan dengan kecerdasan intelektual siswa. Jadi, IQ boleh dikatakan sebagai modal awal sebuah bakat. Namun, tak selamanya siswa berbakat memiliki IQ di atas rata-rata, karena terdapat faktor emosi yang ikut berperan untuk mengembangkan bakat yang dia miliki. Untuk mengetahui keberbakatan para siswa, guru perlu menilik indikator keberbakatan. Terdapat tiga kelompok indicator keberbakatan yakni kemampuan umum yang tergolong di atas rata-rata, kreativitas yang tinggi, dan komitmen terhadap tugas yang sangat kuat. Keberbakatan memang sebuah pembawaan. Namun, hanya sedikit dari mereka yang mampu memberdayakan bakat tersebut secara optimal. Hal tersebut dikarenakan otak mereka kurang siap untuk dikembangkan dan diaktualisasi guna mencapai tingkat perkembangan potensi tetinggi sehingga hanya mampu memakai 5 % dari kemampuan yang mereka miliki. Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa bakat telah mengalami kelangkaan. Kelangkaan ini seharusnya menjadi sorotan utama bagi dunia pendidikan agar dapat menyediakan layanan-layanan khusus untuk mengembangkan keterbakatan sehingga akan muncul tunas-tunas bangsa yang penuh dengan segudang bakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun