Mohon tunggu...
Wawam (Awwam Nuryadin)
Wawam (Awwam Nuryadin) Mohon Tunggu... -

Seseorang yang mencari kebenaran dalam kebenaran. Pencipta dan penggubah lagu, serta penikmat karya original lagu pop Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dukung Pemerintah Berantas Hoax!

12 Juni 2017   13:11 Diperbarui: 12 Juni 2017   13:45 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Internet merupakan media komunikasi yang mulai populer di Indonesia pada akhir tahun 1990. Internet hadir dengan akses komunikasi yang semakin maju memudahkan masyarakat dalam bersosialisasi. Tahun 2004 menjadi era awal maraknya layanan internet seperti chatting dan sosial media.

Sampai saat ini data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengungkapkan pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 63 juta orang. Dari angka tersebut, 95 persennya menggunakan internet untuk mengakses jejaring sosial. Sungguh angka yang sangat fantastik. Banyak orang yang memang kini mengikuti trend yang katanya zaman Smartphone atau "ponsel pintar", hampir semua orang memilikinya. Namun apakah penggunaan ponsel pintar ini digunakan berbagi informasi itu dengan "pintar"?

Melalui media sosial yang kini bak jamur, banyak orang yang memanfaatkannya sebagai sarana berinteraksi dengan teman, penyalur hobi, media penambah ilmu pengetahuan serta memberikan informasi ter-update. Namun di setiap langkah serta perkembangan yg sedang terjadi ini, di dalam kemajuan peradaban tersebut, tentu masih menyisakan polemik yg hingga hari ini masih belum terselesaikan. Salah satunya adalah penyebaran hoax.

Kehadiran percepatan akses informasi yg bisa kita dapatkan, entah dari menelusuri dunia maya, googling, atau informasi yang kita dapatkan dari media sosial, masih saja ada berita yg simpang siur alias hoax.  Ini sudah menjadi ancaman serius bagi kita untuk menghadapinya.

Dampak hoax ini bisa menjadi sangat fatal jika terus menerus dibiarkan. oleh sebab itu, masyarakat tidak boleh menelan mentah-mentah berita yang masih belum jelas informasinya, sehingga kita perlu mengetahui terlebih dahulu keabsahan berita tersebut. Adapun apabila sebaliknya, maka masyarakat hanya akan merasakan dampak buruk nya. Dengan demikian Hoax tidak akan terjadi jika masyarakat dapat berfikir kritis dan mencari kebenaran atas berita tersebut.

Pemerintah sendiri sudah jauh-jauh hari menghimbau kepada masyarakat luas agar tidak mudah memercayai berita-berita yang nyata-nyata tak sesuai kenyataan. Sebagai Menko Polhukam, Wiranto mengatakan hoax bisa membuat suasana kehidupan masyarakat yang harmonis terganggu. Hoax juga selalu menampilkan berita yang terkadang sangat tendensius.

Maka dari itu, mari kita dukung pemerintah lewat BASINAS (Badan Siber Nasional) dan Satgas Pro A Pro untuk meminimalisir dan memberantas penyebaran berita hoax. Karena kita semua adalah warga negara yang bertanggung jawab dan ikut berperan serta. Mulailah dari diri sendiri dengan tak pernah ikut serta menyubur dan menyebarkan kebencian, dan hoax yang pada akhirnya hanya membuat publik was-was dan cemas. Anggaplah internet itu sama dengan dunia nyata yang mana ada etika-etika kebaikan yang harus dipatuhi sehingga kemanfaatan yang kita dapatkan, bukan kemudaratan yang merugikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun