Mohon tunggu...
Wamin
Wamin Mohon Tunggu... Penulis - Aktivis Sosial

Moto Hadapi, Hayati, Nikmati Narator Tim Kreatif KARTA AYU TV, Specialist copywritting, Digital Marketing, pegiat media sosial, Organisatoris. Penulis buku Suara Adzan Ayah, Penulis dapat dikunjungi melalui Facebook Wamin Apriansyah dan Instagram Wamin_apriansyah "Menulislah dengan hati, Kelak kau akan akan mengerti, berapa banyak kenangan yang kau miliki, tanpa harus mengingat semuanya sudah tercatat"

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Satu Langkah

18 Januari 2025   09:03 Diperbarui: 18 Januari 2025   02:04 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : pexels.com

Mungkin karena ia sering kali memikirkan diluar tanggung jawabnya

Sering sekali dia membantu warga sekitar, hanya untuk sekedar memberikan ijin tempat berdagang, atau mengurus adminitrasi warga. Sodikin adalah contoh pegawai memiliki integritas tinggi, bekerja dengan hati nurani, menolak pamrih dari luar.

Hatinya tulus bekerja melayani dan membantu masyarakat. Sering bergonta ganti kepemimpinan sodikin kerap mendapat tawaran naik jabatan, ia menolaknya. Pekerjaan sebagai hubungan masyarakat di usianya hanya dijadikan sebagai ladang ibadah membantu masyarakat.

Menghidupi dua orang anak, penghasilan sudah cukup memenuhi kebutuhan.  Semua berjalan sesuai dengan harapan, kedua anaknya sudah berkuliah di perguruan tinggi.

Anak perempuan masuk sekolah tinggi ilmu keperawataan. Sedangkan yang laki -- laki memilih jalan berbeda, aktif di organisasi kemahasiswaan, dia menentukan menjadi seorang aktivis.

Kehidupan nyaman sodikin, seketika berubah saat bumi wiralodra mengalami transisi kepemimpinan. Seorang perempuan yang datang dari barat menggantikan pemimpin sebelumnya.

Terlahir dari seorang anak jendral polisi, irene adalah pemimpin yang menjalankan semi militer dalam pemerintahan. Seringkali kebijakan irene di anggap tidak sesuai dengan budaya gotong royong.

Gaya otoriter sebutan untuk pemimpin perempuan itu. Sikap kelihatan saat ada pertemuan semua pegawai, untuk membicarakan status kepegawain. Salah satunya sodikin, menjadi korban otiriternya.

Dahulu sodikin ada di bagian humas tata kelola ruang dan lingkung, meski sudah lama berpengalaman di bidang itu, sodikin harus merasakan pahitnya kebijakan, ia di pindahkan tugas, di wilayah yang jauh dari rumahnya.

Rumah sodikin yang ada di kota dekat dengan kantor, kini ia harus menempuh perjalanan jauh untuk dapat terus bekerja. Di daerah perbatasan dirinya kini di pindahkan di bidang pertanian.

Kenyataan itu harus diterima, karena jika melawan, harus siap pensiun dini. Nuanasa kantor santai, tenang dan penuh senyum manis, kini tidak bisa dirasakan lagi oleh sodikin. Usia sodikin yang sudah sudah tua, membuatnya cepat lelah saat berada di kantor karena harus menempuh perjalan yang jauh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun