Oleh karena itu saat surya paloh menawarkan kepada cak imin, dengan cepat cak imin memutuskan bergabung dengan koalisi perubahan dan persatuan bersama Nasdem dan PKS.
Manuver cak imin yang cepat tentunya memunculkan banyak pertanyaan, apalagi dengan perolehan kursi parlementer ketiga partai ini cukup kuat. PKB 58 kursi, Nasdem 59 kursi, PKS 50 kursi. Anies yang berpasangan dengan cak imin dengan jumlah kursi 167.
Prabowo Subianto didukung oleh Gerindra, Golkar, dan PAN, sehingga jumlah kursi di parlemen sebanyak 207 kursi. Anies Rasyid Baswedan didukung oleh Nasdem, PKB, dan PKS, dimana jumlah kursi sebanyak 167. Sisanya yang belum mengambil keputusan adalah PPP dan demokrat.
Sekalipun PDI Perjuangan menggunakan tongkat komando Soekarno sebagai simbolik kampanye dan Muhaimin Iskandar menggunakan strategi kombinasi antara petunjuk langitan, ikon Gus Dur, dan penawaran hiperbola menggratiskan BBM untuk sepeda motor.
Namun kemungkinan Demokrat dan PPP berpeluang lebih besar ikut masuk koalisi menang pilpres, apabila bergabung dengan Gerindra, Golkar, dan PAN dalam mendukung Prabowo Subianto.Demokrat dan PPP dengan jumlah kursi sebanyak 73 (12,7 persen).
Dengan melihat perolehan dari kursi parlementer, tidak salah jika memang cak imin menentukan sikap bergabung bersama nasdem.
Kekuataan basis jawa timur dari kalangan nahdliyin akan memperkuat suara anis, pasalnya dukungan anis di jawa timur lemah. Namun kekuataan ganjan di jawa tengah perlu diperhatikan kemungkinan PDI akan menarik dari basis Nadhliyin menjadi ancaman untuk anis-cak imin.
Akan terjadi potensi konstruksi pilpres mungkin hanya dapat berubah menjadi satu putaran, apabila Megawati Soekarnoputri memutuskan, agar Ganjar Pranowo dijadikan sebagai bacawapres Prabowo Subianto.
Sehubungan Muhaimin Iskandar dijadikan sebagai saksi Tipikor oleh KPK, maka secara implisit, arus dukungan teralirkan ke Prabowo Subianto.
Diatas semua hanya sebatas analisis semata, dalam politik semua dinamis, kemungkin lain akan terjadi, mengingat waktu pendaftaran capres dan cawapres jatuh pada bulan November mendatang. Masih banyak yang bisa dilakukan.
Tinggal bagaimana endingnya semua ada ditangan elit politik negeri ini, masyarakat awam hanya melihat dan mengamati fenomena mengejutkan dari perhelatan kontelasi pilpres 2024.