Hujan di kota orang
Dari Kota mangga, Manis Akan Kata
Melaju melawan rasa menggigil
Ke Kota Penuh Akan Cerita
Lampu kota berkelip
Diatas apal hitam
Bersama roda dua kukendarai
Mencoba berteriak menahan sesak didada
Sepanjang perjalanan
Membawa rasa yang sudah punah
Membawa kenangan, menghapus dikota orang
Kota Bekasi Hujan tidak ingin berhenti
Seakan mengerti apa yang terjadi
Sesak didada tidak teras karena luka itu kau buat begitu mendalam
Selama dua belas bulan bertahan, Â aku terpaksa menentukan pilihan
Berhenti !
Berhenti Berbicara
Berhenti Berbagi rasa
Berhenti saling Peduli
Berhenti bahagia di esok hari
Kata terimakasih aku tulis pada puisi ini
Meski semua berhenti, tapi kata akan selalu mewakili
Terimnakasih atas semua cerita yang terjadi
Kerasnya hati mengajarkan aku untuk tidak terlalu peduli
Terimakasih Atas Waktu selama ini, menunggu kepastian begitu menyesakan
Terimakasih atas rasa yang diberi, perasaaan memang bukan untuk dipermainkan
Di Kota Bekasi Ini Aku Memilih Untuk Berhenti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H