Mohon tunggu...
Wangsa Jaya
Wangsa Jaya Mohon Tunggu... lainnya -

Seorang guru di SMA Negeri 8 Jakarta, menyelesaikan pendidikan terakhir di Magister Ilmu Geografi UI. Keseibukan selain di SMAN 8 Jakarta, sekarang ikut mengajar di UNISMA Bekasi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pengembangan Diri Guru menuju Profesionalitas

15 Januari 2011   16:15 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:33 729
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa tahun yang lalu, bilangan kurang dari 3 tahunan, saya mengikuti sebuah workshop di sekolah. Sebuah seminar pengembangan diri. Auto Sugesti Power oleh ABCD co, pak Aris Ahmad Jaya, seorang Mr. Sugesti Indonesia. Para guru sedemikian antusias. Karena saat itu banyak hal yang disampaikan, sehingga para guru mampu membuat sugesti untuk dirinya bahkan kepada para siswa untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalitas. Lumayan, tambah ilmu dan tambah wawasan. Seorang guru, sebut saja Ibu Ferry, beliau amat takut akan cacing tanah. Dengan workshop ini beliau berubah menjadi senang dengan cacing, dan ini permanen hingga sekarang. Sebuah usaha revolusioner sekolah untuk perbaikan.

Hari ini kembali para guru mengikuti kegiatan workshop. Nama kegiatannya sedemikian keren. Full keren. Komunikasi Pembelajaran Transaksional - a breakthrough in improving your teaching cumnication style. Tidak tanggung-tanggung sang pemberi materi : Dr. Antar Venus, M.A.Comm, seorang doesn Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Fadjajaran.  Komunikasi adalah hal yang amat penting dalam dunia pembelajaran. Ketika komunikasi salah arah, maka dapat dipastika akan gagal sebuah pendidikan. Saat pembukaan seorang wakil kepala sekolah menyampaikan sebuah mutiara hikmah : murid tidak pernah gagal, yang gagal adalah gurunya. Mutiara hikmah tersebut akan tetap menjadi pikiran buat saya sampai saya mengerti arti sebuah kalimat : saya guru ?

Ada kalimat pembuka yang bagus dari Dr. Antar Venus : Pernakah anda mengevaluasi perilaku komunikasi diri sendiri baik dalam konteks profesional dan per4sonal ?  Menurut Analisa Transaksional "perilaku komunikasi manusia dibentuk berdasarkan hasil pengalaman komunikasi antarmanusia yang direkam dan distrukturisasi dalam otak manusia. Perilaku komunikasi itu membentuk pola yang khas yang bila tidak diubah akan bersifat konsisten.  Pola tersebut DAPAT DIUBAH Termasuk Pola Komunikasi Andadalam setting profesional sebagai GURU dan anggota organisasi lembaga pendidikan.

Komunikais Pembelajaran Transaksional adalah : proses pertukaran pesan di antara pihak-pihak yang terlibat dalam proses proses pembelajaran yang melandaskan diri pada pada pendekatan komplementer, observatif dan compassionate. Mulia sekali.

Satu hal yang menarik. Mengetahui akan  ego setap pelaku pembelajaran, baik guru, penentu kebijakan dan siswa tentunya akan lebih baik. Semua komponen menjadi satu dalam proses pembalajaran menggunakan metode analisa transaksional. Kalimat Dr. Antar Venus cukup jelas : jika ingin mengecat tembok mulailah dari atas......

Dan saya berpikir, jika tembok tersebut adalah sebuah sekolah, pengecatan harus seluruhnya, satu waktu dalam satu media. Sebagai  sebuat sistem pembelajaran hal ini patut dilakukan. Wah jadi makin terbuka nih wawasan sebagai guru. Walau awalnya berpikir tidak positif sekarang jadi berpikir posistif. Buat saya workshop ini amat berguna untuk mengetahui sistem mana yang  belum bahkan tidak berfungsi karena kuran profesional atau personalnya .... Cukup berhasil, semoga tepat sasaran dengan apa yang direncanakan. Minimal kami akan mudah menilai,.. Parent Ego State, Adult Ego State atau Child Ego State...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun