Mohon tunggu...
Wamdi Jihadi
Wamdi Jihadi Mohon Tunggu... -

Nilai kita bukan pada apa yang kita miliki, namun apa yang kita beri

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kemerdekaan Penjajah

7 April 2016   21:09 Diperbarui: 7 April 2016   21:13 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di zaman kemerdekaan ini
 Penjajah tidaklah mudah kau deteksi
 Mereka berupa seperti rupamu
 Mereka makan dan minum di tanah yang kau tempati
 Bahkan gelak dan tawamu pecah bersama mereka
 Tanpa pernah kau sadari bahwa dalam nganga tawanya mereka siapkan kuburanmu

Merekalah penjajah yang merdeka
 Melibas dalam kebebasan
 Mereka rias rupa negerimu seperti perempuan cantik rupawan, padahal tanpa pernah kau tahu di sebalik kecantikannya itu tersisa paut-paut luka dari operasi pembongkaran isi perut

Merekalah penjajah yang leluasa mengatur pendidikanmu agar anak cucumu tidak jeda menjadi budak

Bila tiba waktunya kau terjaga maka mimpi indahmu pun telah mereka rampas, dan di malam-malam berikutnya kau akan selalu dihantui mimpi-mimpi buruk.

 

Tanah Luka, 7 April 2016

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun