Mohon tunggu...
Walter Michael Manuhutu
Walter Michael Manuhutu Mohon Tunggu... Sales - I write about what I feel

A digital marketing strategist who enjoys outdoor activities such as touring or hiking. Make a vlog or build a blog in my spare time

Selanjutnya

Tutup

Money

Siasati Distribusi dengan Konsinyasi

6 Juni 2022   14:10 Diperbarui: 7 Juni 2022   10:03 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siapa yang dulu suka nitipin jualan jajanan di kantin sekolah? Dulu sih taunya namanya nitip jualan. Ternyata, sistem kayak gitu adalah bentuk sederhana dari konsinyasi. Dalam jual-beli, konsinyasi ini sering ditemukan. 

Konsinyasi adalah metode bisnis yang ngelibatin pemilik produk (consignor) dan penjual (consignee). Consignor akan nitipin produknya ke consignee, sementara consignee menyediakan tempat dan melakukan penjualan. 

Dalam kerjasama konsinyasi, tentu ada kesepakatan yang dibuat oleh kedua pihak. Salah satunya, soal komisi yang didapatkan oleh penjual. Biasanya, nominal maksimalnya adalah 10% dari harga penjualan.

Konsinyasi ini sebenarnya lebih sering ditemukan dalam usaha skala besar. Produk yang dijual juga lebih tahan lama, kayak produk fashion, mainan, dan sejenisnya. Alasannya, penjual juga harus nyetok barang. Jadi, ada kemungkinan produk bakal lama berada di gudang mereka. 

Konsinyasi sering diterapin dalam sistem perdagangan karena punya banyak manfaat dari sisi si pemilik produk dan penjualnya. Biar makin jelas, 99% Usahaku jabarin manfaat konsinyasi, baik buat pemilik produk dan penjual.  

Manfaat buat pemilik produk:

  1. Nggak perlu sewa tempat.

  2. Nggak perlu siapin biaya promo karena urusan marketing dan penjualan dilakukan oleh penjual.

  3. Distribusi produk lebih luas.

  4. Branding dari produk yang dimiliki lebih cepat meluas karena bisa dititipkan di banyak penjual.

  5. Bisa lebih cepat ngembangin pasar.

Manfaat sistem konsinyasi untuk penjual:

  1. Bisa nentuin persentase harga sendiri.

  2. Dapat untung tanpa produksi barang sendiri.

  3. Beberapa kesepakatan dalam konsinyasi juga ngebolehin retur jika barang nggak segera laku.

  4. Makin banyak varian produk di toko buat narik lebih banyak konsumen.

Selain berbagai manfaat yang bisa didapat, ada beberapa kelemahan yang perlu  diantispasi dalam sistem konsinyasi. 

Kelemahan konsinyasi bagi pemilik produk: 

  1. Sistem pembayaran utang dagang, jadi baru dibayar setelah barang laku. Makanya, pembukuan harus benar-benar teliti biar nggak terjadi masalah di arus kas kamu, ya.

  2. Kalo produk nggak laku, kamu tetap harus mengambilnya jika sudah kedaluarsa. Nah, ini bisa jadi catatan dan mesti diantisipasi saat membuat kesepakatan dengan penjual.

  3. Waspada juga, kalau salah memilih consignee, kamu berpotensi rugi besar. Bisa jadi karena poin sebelumnya, nggak mau bayar, atau lebih parah, mereka nggak pajang produk kamu.

Gak cuma buat pemilik produk, kelemahan ini juga harus diantisipasi sama penjual:

  1. Bukan cuma consignee yang usil, ada juga consignor bisa jadi nggak mau nanggung kerusakan barang. 

  2. Mau produknya laku atau enggak, biaya perawatan dalam masa penjualan konsinyasi ditanggung penjual.

  3. Pemilik produk nuntut, bahkan maksa, agar penjual kasih display produk di posisi terbaik.

  4. Potensi terlibat konflik antar consignor, apalagi kalo produk yang dijual sama.

Dengan segala manfaat dan kelemahan konsinyasi tadi, ini beberapa tips yang udah 99% Usahaku susun biar kerjasama konsinyasi lancar dan sukses cemerlang, yaitu:

  • Sebelum memilih mitra, cari tahu lebih mendalam track record atau jejak bisnisnya. Hal ini penting buat ngurangin permasalahan saat kerjasama sudah berjalan.

  • Saat menyusun syarat perjanjian konsinyasi, cek sedetail mungkin, agar hak consignee dan consignor sama-sama terlindungi. 

  • Saat memilih mitra, baik memilih consignee maupun consignor, pastiin sama-sama punya kecocokan karakter produk dan pasarnya.

  • Pastiin juga soal pengaturan display produk masuk dalam kesepakatan, karena display produk ini sangat penting agar produk bisa dilihat pembeli.

Kerjasama konsinyasi sangat menarik buat penjual maupun pemilik produk, dan bisa jadi win-win solution buat keduanya. Nah, setelah nyimak penjelasannya di atas, semoga kamu jadi lebih cermat dan hati-hati kalau pingin jalanin sistem bisnis ini. Dan pastinya, 99% Usahaku bakal dukung terus usahamu. Selamat berbisnis!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun