Mohon tunggu...
Walneg Jas
Walneg Jas Mohon Tunggu... -

Managing Director PT. Tiga Positif Paradigma dan senang menulis serta memperhatikan tingkah laku manusia

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Menanti Tuah “Walk the Talk” ala Jokowi

16 September 2014   04:12 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:34 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang sering mengatakan bahwa “mengerjakan sesuatu tidaklah segampang mengucapkannya”.Namun, slogan tersebut tidak berlaku bagi seorang Jokowi semasa menjadi Walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta.Apa yang diucapkan dan diinginkannya, terbukti beberapa waktu kemudian dapat menjadi kenyataan yang dapat disaksikan oleh masyarakat pemilihnya.Sebut saja dia sering berucap normalisasi waduk pluit, kartu pintar dan kartu sehat bagi warga DKI, penertiban pedagang kaki lima Tanah Abang, pasar murah dan lebaran Betawi, serta begitu banyak hasil eksekusi cepat lainnya.Dalam hal ini, Jokowi telah menunjukkan salah satu kekuatan leadershipnya yang langka dimiliki oleh pemimpin-pemimpin daerah sebelumnya, yaitu sebuah fenomena Walk The Talk yang kental sekali.Melalui fenomena menjalankan apa yang dia ucapkan inilah akhirnya menghantarkan Jokowi menjadi Presiden Terpilih Ke-7 Republik Indonesia.

Pertanyaan besarnya saat ini, apakah tuah Walk The Talk Jokowi tersebut akan tetap menjadi salah satu kekuatan kepemimpinan-nya saat menahkodai Indonesia mulai tanggal 20 Oktober nanti?.Inilah yang perlu kita cermati dan kita kontrol bersama.Jangan sampai, citra positif yang telah membius lebih dari separoh rakyat Indonesia untuk berharap banyak kepada Jokowi dalam merubah nasibnya dan meningkatkan kedaulatan bangsa Indonesia, menjadi pudar oleh tarik menarik dan dinamika arus politik yang pastinya jauh lebih kencang dibanding saat dia menjadi Gubernur kemaren.Dan, jangan sampai Jokowi berubah tidak lagi memiliki tuah Walk The Talk yang sakti mandra guna tersebut.

Banyak yang sudah diucapkan oleh Jokowi saat berkampanye merebut hati rakyat pemilihnya.Secara gamblang dan santer sekali, Jokowi sering mengucapkan program dan janji perubahan antara lain: akan membuat kabinet kerja yang ramping, koalisi tanpa syarat, membangun tol laut, mencapai pertumbuhan ekonomi 7%, membangun drone di seluruh kawasan Indonesia, menciptakan badan usaha pedesaan (sebagai alternatif koperasi), menaikkan gaji pegawai negeri dan penegak hokum, memperkuat KPK, menerapkan kartu Indonesia Pintar dan Indonesia Sehat, mengadakan anggaran desa 1.4 Milyar, menerapkan politik anggaran terhadap pemerintahan daerah (istilahnya tinggal pencet langsung jadi), membuat system e-procurement, e-budget, e-monitoring, dll).Mari kita doakan dan ikuti bersama, apakah tuah Walk The Talk Jokowi akan berwujud kepada realisasi janji dan ucapannya tersebut di atas.

Hanya saja, sekedar mengingatkan kita beberapa peristiwa pasca terpilihnya Jokowi dua bulan lalu, beberapa optimisme verbal Jokowi agak meleset dalam realisasinya.Antara lain adalah Jokowi pernah menjanjikan akan ada tambahan partai koalisi Jokowi-JK (sampai saat ini belum tampak ujungnya), Jokowi menginginkan kabinet yang lebih ramping (tadi malam baru diumumkan struktur cabinet yang masih berjumlah sama yaitu 34 kementerian), Jokowi saat kampanye yakin ada anggaran yang bisa dipakai untuk merealisasikan program prioritasnya (tim transisi dan tim partainya malah saat ini mengeluh dengan ruang fiscal yang sangat terbatas dalam mewujudkan program Jokowi).

Kita berharap, Jokowi yang sebentar lagi akan jadi Presiden RI tetaplah Jokowi yang dulu, sebagai pemimpin terbaharukan dengan kekuatan eksekusi dan tuah Walk The Talk-nya yang fenomenal.Semoga!.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun