Kenang Saya_ng
Inspirasi FLS2N peserta dari Amfoang Barat Laut
Oleh Walkhot Silalahi, S.Pd., M.M.
Matahari belum menunjukkan terangnya namun kami tim lomba FLS2N sudah siap berangkat menuju SMAN 1 Amarasi Selatan. Jarak tempuh yang harus dilalui cukup menantang beragam mulai dari kali berbatu, tanjakan penuh debu dan tarik tambang dengan pickup karena tertanam menjadi sukacita perjalan pagi ini.Â
Kubayangkan tantangan ini, disaat anak-anak latihan. Tak kenal lapar mereka, bahkan seperti tertanam dalam diri mereka kami harus beraksi, tunjukkan prestasi lewat kesederhanaan tampilan. "Mari anak-anak, tunjukkan prestasimu bukan karena kelebihan dan kemewahan hidupmu, melainkan kesederhanaan dan kerendahan hati dalam penampilan." Kata-kata pamungkas di saat latihan.Â
"Bunda, Aku gugup" Seruan hati anak didikku peserta lomba monolog.
"Gugup?... Santai sa belum lomba ju." Jawabku sekenanya. "Mari-mari susun barang-barang dengan rapi di pickup hitam dan pastikan pakaian-pakaian yang hendak dipakai saat lomba besok tidak kotor. Perjalanan yang kita lalui ditemani debu dan jangan pakaian yang necis dulu karena kita akan tarik tambang dengan mobil kalau mobil bannya terbenam atau tidak sanggup mendaki." Aku tak tahu ini kalimat penyemangat atau patahkan semangat anak didikku.Â
"Au biase Mama. Na he au poi nako hit kuan he nau ma umolok hen mui amnaut. Ka sa fa hit tamolok amnaut au" Salah seorang peserta lomba tari kreasi menjawab disertai senyum lepas.Â
"Apa arti kalimat itu?" Penasaranku bertanya kepada mereka yang sudah duduk rapi di pickup.Â