Mohon tunggu...
Chairul Walid
Chairul Walid Mohon Tunggu... Human Resources - Menjadi Manusia yang bermanfaat bagi sesama

Padamu Negeri Kami Berjanji \r\nPadamu Negeri Kami Berbakti \r\nBagimu Negeri Jiwa Raga Kami...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Isu Megathrust Dan Kesiapsiagaan Kita

2 Januari 2025   13:37 Diperbarui: 2 Januari 2025   14:12 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Megathrust dan Kesiapsiagaan Kita

Isu gempa Megathrust kembali hangat di pemberitaan media beberapa waktu terakhir. Hal ini menjadi perhatian bagi publik terutama di Jakarta, Jawa Barat dan Banten  yang diperkirakan akan mengalami dampak yang luar biasa bila  gempa megathrust itu terjadi.

Gempa megathrust menurut beberapa sumber adalah gempa besar yang terjadi di zona subduksi di sepanjang batas lempeng konvergen destruktif atau pertemuan antar dua lempeng benua. Menurut data BMKG ada 13 titik zona subduksi di seluruh wilayah Indonesia yang terbentang dari ujung Sumatera hingga Papua.

Zona ini berpotensi bisa pecah dan menyebabkan terjadi gempa secara berulang dengan masa jeda ratusan tahun. Wilayah Jakarta dikelilingi 3 titik zona subduksi yang berpotensi gempa besar yaitu zona di selatan Jawa Barat, selatan selat Sunda dan sesar atau zona patahan yang berada di daratan yaitu sesar Baribis.

Sesar Baribis ini membentang sejauh 100 km dari barat pulau jawa ke arah timur mulai dari perbukitan Baribis Majalengka, Indramayu, Cirebon, Bekasi, Jakarta, Depok hingga Tangerang.

BMKG melalui website resminya menyatakan isu gempa megathrust ini tidak perlu dibesar-besarkan sehingga seolah-olah akan terjadi gempa bumi dahsyat dalam waktu dekat.  Hingga hari ini tidak ada satupun teknologi yang mampu mengetahui kapan pastinya akan terjadi gempa bumi, namun sebagai bentuk kesiapsiagaan kita dalam menghadapi situasi darurat ketika terjadi gempa bumi perlu dilakukan tindakan yang terukur dan terarah serta berkesinambungan.

Sebagai tindak lanjutnya perlu dilakukan mitigasi bencana dalam berbagai bentuk kegiatan seperti memperbanyak literasi, melaksanakan simulasi evakuasi saat bencana terjadi.  Perlu dilakukan penyiapan   infra struktur bangunan dan lingkungan yang dapat meminimalisir jatuhnya korban jiwa dan harta benda seperti dengan mewajibkan pendirian  rumah dan gedung yang tahan gempa. Selain itu juga diperlukan menyiapkan skenario dan membiasakannya agar budaya di masyarakat  apa yang harus dilakukan dan bagaimana tindakannya jika terjadi kondisi terburuk akibat gempa megathrust ini.

Wilayah Jakarta menurut catatan BMKG pernah terjadi gempa besar pada tahun 1903 dengan kekuatan 7,9 SR yang berpusat di Selat Sunda Banten dan dirasakan getarannya hingga Jakarta. Fakta inilah yang menjadi kekhawatiran banyak pengamat bahwa potensi gempa besar disekitar jabodetabek akan berulang.

INDONESIA WILAYAH PALING RAWAN BENCANA 

Posisi wilayah Indonesia yang diapit oleh 3 lempeng benua yaitu lempeng pasifik, yang terletak diatas Papua, lempeng euroasia disebelah utara Indonesia dan lempeng indo Australia di selatan Jawa. Lempeng inilah  yang setiap saat mengalami pergerakan sehingga menyebabkan terjadinya gempa bumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun