Kelompok "Black September" adalah bagian dari PLO (Kelompok Pembebasan Palestina), tapi kemudian dibubarkan oleh PLO pada 1973. Neo-Nazi Jerman Barat ikut memberi bantuan logistik kepada kelompok ini.
Saat menyusup ke hunian atlet, kelompok "Black September" berhasil membuka pintu dengan menggunakan kunci curian. Suara-suara mencurigakan membuat wasit gulat Yossef Gutfreund terbangun. Perlahan ia berjalan ke pintu, melihat apa yang terjadi.
Pintunya sedikit terbuka. Dari balik pintu, terlihat moncong senjata. Kontan, sekuat tenaga Gutfreund menahan pintu, agar teroris tak bisa masuk. Ia berteriak memperingatkan teman-temannya, "Cepat! Kalian semua lari!"
Gutfreund yang menahan pintu, melakukan aksi heroik. Ia menyelamatkan nyawa beberapa teman agar bisa menyelamatkan diri, meskipun ia sendiri akhirnya tewas tertembak. Penghuni lain yang sempat berlari, membuka jendela dan kabur. Masih ada beberapa yang tidak sempat kabur.
Tenaga Gutfreund akhirnya kalah oleh 8 pria di balik pintu. Gutfreund dianiaya dan dilumpuhkan. Ia dan atlet lainnya digiring. Di bawah todongan senjata, mereka dipaksa mengantar pasukan teroris mencari atlet lainnya di kamar dan apartemen di sebelahnya.
Selanjutnya, di sejumlah ruangan tempat beberapa atlet menginap ini, berubah menjadi neraka mengerikan berkubang darah.
Atlet yang tersisa berusaha melawan. Pelatih gulat Moshe Weinberg meraih pisau di atas meja dan berusaha menyerang teroris. Tapi akhirnya roboh terkena tembakan. Atlet angkat besi Yossef Romano menyerang dan melukai teroris, juga tewas tertembak. Dua atlet Israel ini tewas di lokasi hunian atlet.
Ada yang berhasil lari dan lolos dari peluru, meski dikejar tembakan senapan. Di dalam dan di luar ruangan, darah berceceran di mana-mana. Â Dinding ruangan penuh dengan lubang bekas tembakan.
Pasukan "Black September" mengumpulkan 9 atlet yang terciduk untuk dijadikan sandera. Mereka semua diikat di kursi atau di tempat tidur. Para sandera ini menjadi alat barter untuk memperoleh tuntutan mereka.
"Black September" menuntut pembebasan 234 tahanan Palestina. Juga 2 tahanan Jerman yaitu Andreas Baader en Ulrike Meinhof, pemimpin RAF (Faksi Pasukan Merah), organisasi teroris sayap kiri Jerman Barat yang bekerja sama dengan gerakan teror Palestina.