Membayangkan Belanda ketika penduduknya sebagian besar masih bertani? Rumahnya beratap jerami dan dindingnya terbuat dari kayu. Ketika itu belum ada bantuan mesin dan teknologi. (Video di akhir tulisan, suasana desa Orvelte).
Belanda versi primitif, kesan ini bisa didapatkan kalau mengunjungi desa Orvelte di provinsi Drenthe Belanda. Desa Orvelte ini ditetapkan oleh pemerintah Belanda sebagai desa yang dilindungi.
Penduduknya sedikit kira-kira 245 jiwa. Ini adalah contoh dari desa pertanian tua di Belanda dalam bentuk yang masih primitif. Primitif yang dimaksudkan di sini adalah ketika masyarakat belum mengenal teknologi modern seperti sekarang.
Diperkirakan desa ini mulai ada sejak abad ke-11 atau abad ke-13. Setidaknya desa ini pertama kali disebut dalam akte tahun 1362.Â
Isinya menyebutkan, uskup Utrecht menerima pesan bahwa Theodericus Rottinge dari "Oervelde" telah memberikan sumbangan kepada gereja Westerbork.
Di tempat di mana ada petani menetap, merupakan pertanda bahwa lahan yang didiami itu adalah lahan subur. Mulai tahun 1612, mulai ada 13 petani di desa Orvelte yang mengolah desa ini menjadi lahan pertanian. Sejak itu, penduduk yang mendiami desa Orvelte semakin bertambah.
Ketika perkembangan industri dan teknologi semakin maju, desa-desa pertanian tua perlahan-lahan menghilang. Kebutuhan hidup yang semakin mengejar kenyamanan, ikut mengubah cara berbisnis di bidang pertanian. Sehingga sekarang yang ada di Belanda dan Eropa umumnya adalah perusahaan pertanian berskala besar.
Dari banyak sumber, kita bisa membaca bahwa peradaban manusia dimulai ketika manusia mulai mengenal pertanian.
Dengan mempelajari bagaimana kehidupan petani pada masa lampau berarti juga mempelajari sejarah jejak peradaban manusia.