Mohon tunggu...
Walentina Waluyanti
Walentina Waluyanti Mohon Tunggu... Penulis - Menulis dan berani mempertanggungjawabkan tulisan adalah kehormatan.

Penulis. Bermukim di Belanda. Website: Walentina Waluyanti ~~~~ Email: walentina.waluyanti@upcmail.nl ~~~ Youtube channel: Kiki's Mom

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Resep dan Cara Membuat Ayam Woku sebagai Menu Lebaran

13 Mei 2021   13:39 Diperbarui: 14 Mei 2021   09:11 1853
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Hidangan ayam woku|Dokumentasi pribadi

Saya memang tidak merayakan Lebaran. Tetapi saya dikitari oleh para anggota keluarga yang merayakan Hari Raya Idul Fitri ini.

Berbeda-beda agama di dalam sebuah keluarga di Indonesia, hal ini tak jarang kita jumpai di sekitar kita. Mungkin ini salah satu faktor yang memudahkan bertumbuhnya hidup toleransi beragama khas Indonesia. 

Ya, toleransi beragama di Indonesia bisa disebut sebagai fenomena yang ikonis.

Setiap Lebaran, saat masih tinggal di Indonesia, sudah biasa kalau saya bertandang ke rumah kakek nenek, paman dan bibi, sepupu, juga saudara kandung untuk mengucapkan selamat Lebaran dan bergembira bersama.

Dan sebagaimana biasa, pada setiap Hari Raya selalu ada makanan lezat. Opor ayam, lontong sayur, sambal goreng ati, ketupat, lontong, buras, selalu terhidang di meja makan. Namun ada satu anggota keluarga yang menghidangkan sesuatu yang berbeda.

Adik kandung saya yang muslim, setiap tahun tidak pernah absen menyediakan hidangan yang rasanya pedas ini, namanya ayam woku. Dan setiap menghidangkan ayam woku ini, pasti selalu ada sup brenebon dan ikan cakalang pedas. Juga ada sambal dabu-dabu. Ini adalah makanan khas dari Sulawesi Utara.

Pada hari-hari besar di Sulawesi Utara, termasuk saat Lebaran dan Natal, ayam woku selalu ada sebagai salah satu menu. Dan biasanya dihidangkan juga bersama sup brenebon, sup kacang merah ala Minahasa. Juga biasanya ada ikan cakalang pedas maupun ikan cakalang fufu.

Foto: Ayam woku dihidangkan bersama sup brenebon.|Dokumentasi pribadi
Foto: Ayam woku dihidangkan bersama sup brenebon.|Dokumentasi pribadi
Saat Lebaran, ayam woku ini bisa disantap dengan ketupat, lontong, ataupun buras yang dibasahi sedikit dengan sup brenebon. Tapi dengan nasi hangat pun rasanya enak juga. Kalau sudah makan ayam woku ini, bagi yang menggemari rasa pedas biasanya sulit untuk berhenti.

Ayam woku sebetulnya ada dua jenis, yaitu ayam woku belanga dan ayam woku daun. Ayam woku belanga adalah ayam yang dimasak di belanga (panci).

Berbeda dengan ayam woku belanga, ayam woku daun adalah ayam yang dibungkus dengan daun woka sebelum dipanggang atau dikukus. Daun woka adalah semacam daun lontar yang biasanya dipakai untuk membungkus nasi. (Sumber: Wikipedia).

Yang paling banyak dikenal orang adalah ayam woku belanga dan biasa menyebutnya dengan ayam woku saja. Di luar Sulawesi Utara, ayam woku daun biasanya jarang dibuat. Ini karena daun woka untuk membuat ayam woku daun sulit didapatkan di daerah-daerah lain di luar Sulawesi Utara.

Bagi yang pernah merasakan ayam woku daun yang dibungkus daun woka, wuihhhh..... memang joss!!! Ayam yang dibungkus daun woka, dibakar di bara arang, ada juga yang dimasukkan di bambu, kelezatannya biasanya di Indonesia digambarkan dengan kalimat, "Mertua lewat juga dicuekin."

Lezatnya ayam woku daun memang tidak bisa tergantikan oleh ayam woku belanga. Meskipun demikian, ayam woku belanga pun bisa menjadi lezat, dengan proses pemasakan yang tepat. (Resep dan cara membuat, bisa dilihat pada video di akhir tulisan).

Foto: Bumbu dan bahan untuk membuat ayam woku belanga.|Dokumentasi pribadi
Foto: Bumbu dan bahan untuk membuat ayam woku belanga.|Dokumentasi pribadi
Untuk membuat ayam woku, yang penting ada bawang merah, daun kunyit, daun pandan dan jahe yang menjadi bumbu utama. Terutama daun kunyit memberi rasa khas ayam woku ini. Juga daun pandan yang memberi aroma wangi. 

Bumbu selebihnya, misalnya kemangi, sereh, bisa menjadi pilihan yang dipakai atau tidak, tergantung selera.

Penggunaan bumbu yang royal sangat menentukan rasa ayam woku ini. Biasanya digunakan cabe yang banyak bagi yang suka pedas. Yang khas dari ayam woku ini memang adalah rasa pedasnya. Selain cabe yang melimpah, biasanya juga digunakan jahe yang banyak.

Yang sangat menentukan kelezatan ayam woku ini, bumbu yang dihaluskan harus ditumis sampai benar-benar matang. Harus sabar menumisnya, sampai matang sempurna. Kalau tidak, bumbu kurang matang yang meresap ke daging ayam, bisa membuat daging ayamnya terasa langu.

Sekarang ini ayam woku sudah mulai populer sebagai salah satu hidangan Lebaran yang banyak digemari. Tidak saja dihidangkan oleh mereka yang berasal dari Sulawesi Utara, orang non-Minahasa pun menyukai ayam woku sebagai menu Lebaran.

Foto: Hidangan ayam woku|Dokumentasi pribadi
Foto: Hidangan ayam woku|Dokumentasi pribadi
Pada video di bawah ini bisa dilihat resep dan cara saya membuat ayam woku belanga. Saya hidangkan bersama sup brenebon. Videonya dibuat pada musim dingin Februari 2021 di Belanda, terlihat pada video, ketika itu sungai-sungai sedang membeku.

Selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri. Mohon maaf  lahir batin. Juga selamat merayakan Hari Kenaikan Yesus Kristus.***

(Penulis: Walentina Waluyanti)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun