Bagi yang pernah merasakan ayam woku daun yang dibungkus daun woka, wuihhhh..... memang joss!!! Ayam yang dibungkus daun woka, dibakar di bara arang, ada juga yang dimasukkan di bambu, kelezatannya biasanya di Indonesia digambarkan dengan kalimat, "Mertua lewat juga dicuekin."
Lezatnya ayam woku daun memang tidak bisa tergantikan oleh ayam woku belanga. Meskipun demikian, ayam woku belanga pun bisa menjadi lezat, dengan proses pemasakan yang tepat. (Resep dan cara membuat, bisa dilihat pada video di akhir tulisan).
Bumbu selebihnya, misalnya kemangi, sereh, bisa menjadi pilihan yang dipakai atau tidak, tergantung selera.
Penggunaan bumbu yang royal sangat menentukan rasa ayam woku ini. Biasanya digunakan cabe yang banyak bagi yang suka pedas. Yang khas dari ayam woku ini memang adalah rasa pedasnya. Selain cabe yang melimpah, biasanya juga digunakan jahe yang banyak.
Yang sangat menentukan kelezatan ayam woku ini, bumbu yang dihaluskan harus ditumis sampai benar-benar matang. Harus sabar menumisnya, sampai matang sempurna. Kalau tidak, bumbu kurang matang yang meresap ke daging ayam, bisa membuat daging ayamnya terasa langu.
Sekarang ini ayam woku sudah mulai populer sebagai salah satu hidangan Lebaran yang banyak digemari. Tidak saja dihidangkan oleh mereka yang berasal dari Sulawesi Utara, orang non-Minahasa pun menyukai ayam woku sebagai menu Lebaran.
Selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri. Mohon maaf  lahir batin. Juga selamat merayakan Hari Kenaikan Yesus Kristus.***
(Penulis: Walentina Waluyanti)