Kolak pisang campur nangka, ubi talas dan kolang-kaling disantap di antara bunga tulip beraneka warna di Pulau Tulip di Belanda. Hal yang tidak setiap saat bisa dilakukan. Ini mengingat masa mekar bunga tulip yang singkat dan cuaca di Belanda yang lebih sering dingin. Beruntung, cuaca sedang cerah, saat kolak yang lezat itu dinikmati. (Video di akhir tulisan).
Pada musim semi ini, di banyak wilayah di Belanda terlihat hamparan pemandangan perkebunan tulip yang terlihat dari jalan raya. Meskipun sudah terbiasa melihat bunga tulip, tapi bagi orang Belanda sendiri, mengunjungi perkebunan tulip merupakan salah satu wisata yang digemari.
Bahkan dalam musim semi ini, di beberapa kota maupun desa di Belanda, bisa didapatkan brosur yang menawarkan rute untuk melihat sejumlah perkebunan tulip.Â
Kartu daftar rute itu diletakkan di depan salah satu rumah petani (seperti foto di bawah). Setiap orang bisa mengambilnya dengan gratis. Yang menarik, bukan hanya kartu rute yang gratis, tapi juga orang bisa mengambil beberapa umbi tulip di dalam karung yang digeletakkan begitu saja, untuk dibawa pulang.
Sesuai namanya, Pulau Tulip adalah pulau yang pada musim semi, penuh dengan bunga tulip yang bermekaran dengan aneka warna. Ciri khas Pulau Tulip bukan hanya karena di pulau ini banyak bunga tulipnya. Tapi Pulau Tulip ini juga berbentuk menyerupai bunga tulip apabila dilihat dari udara.
Letaknya tidak jauh dari pemukiman penduduk, pulau buatan ini memang relatif masih baru. Baru selesai dibangun pada sekitar akhir Oktober 2015 (sumber klik di sini). Kotamadya Zeewolde sendiri, tempat beradanya Pulau Tulip ini, merupakan kotamadya termuda di Belanda.
Saya ngobrol dengan tetangga. Saya bilang, kami sudah ke Pulau Tulip. Mereka bertanya, "Pulau Tulip? Di mana letaknya?" Saya juga cerita ke kenalan lain, orang Belanda. Ia ternyata juga baru mendengar tentang Pulau Tulip.
Pada saat saya ke Pulau Tulip di kota Zeewolde Belanda, suasananya sangat sepi. Orang yang melihat-lihat bunga tulip, jumlahnya hanya bisa dihitung dengan jari.
Melihat suasana Pulau Tulip yang nyaris kosong melompong, memberi ide bagi saya untuk piknik dan makan di Pulau Tulip ini.
Mengkreasi Rekreasi di Masa Corona
Banyak cafe dan restoran di Belanda yang ditutup sehubungan kebijakan pemerintah untuk mengurangi penyebaran corona. Jadi rasanya asyik juga bisa makan-makan di Pulau Tulip ini.Â
Makan kolak di Pulau Tulip? Mengapa tidak?
Orang butuh rekreasi. Dan di saat banyak tempat rekreasi di Belanda ditutup, jadilah saya menciptakan gaya rekreasi sendiri.
Dari rumah saya menyiapkan masakan kolak yang saya buat sendiri. Mana ada yang jualan kolak di Belanda?
Cara membuatnya cepat dan mudah (Resep dan cara membuat, video di akhir tulisan).
Patroli Polisi
Sampai di Pulau Tulip, kami menggelar kursi dan meja di salah satu sudut. Mangkok, sendok, gelas disiapkan. Kami pun makan dengan nikmatnya.
Tampak ada patroli polisi yang berkendara dengan perlahan. Mereka melihat ke arah kami, lalu meneruskan berkendara.Â
Pada masa corona ini, memang di mana-mana ada patroli polisi, untuk melihat apakah ada yang membuat kerumunan dan keramaian. Jika ada, maka orang yang berkerumun bisa kena denda.
Menurut data (13/4/2021), dalam setahun sejak adanya peraturan lockdown, kepolisian Belanda sudah mendenda 112.975 orang, dan memberi peringatan kepada sekitar 40.000 orang. Denda yang terbanyak yang dijatuhkan adalah akibat pelanggaran aturan jam malam. Selebihnya adalah denda kepada yang tidak mengenakan masker di transportasi publik maupun di tempat-tempat layanan umum. (Sumber: nu.nl)
Tidak seperti di beberapa negara di Eropa lainnya, polisi tidak memberi sanksi apa-apa kepada kami, meskipun mereka melihat kami tidak memakai masker. Karena di Belanda peraturannya memang berbeda, kewajiban memakai masker hanya jika berada di dalam ruangan. Di luar ruangan, di udara terbuka, tidak memakai masker bukan tergolong pelanggaran.
Kami bisa makan tanpa terburu-buru, karena sekarang aturan jam malam di Belanda sudah tidak lagi diberlakukan. Sebelumnya, sampai bulan April lalu, orang hanya boleh berada di luar sampai pukul 21.00.
Jika ingin melihat suasana di Pulau Tulip di Kota Zeewolde Belanda ini, bisa dilihat pada video yang kontennya merupakan kombinasi antara food, cooking, travelling di bawah ini. ***Â
(Penulis: Walentina Waluyanti)
Catatan: Sumber data, disertai link yang bisa diklik langsung di dalam tulisan.Â