Sanksi FIFA memang pahit, sehingga banyak pemuda pemuda potensial yang akhirnya tidak terakomodasi di turnamen internasional kelompok umur,... namun itu tidak menjadi masalah, itu bukan "lonceng kematian", Â jika pengorbanan mereka saat ini,... akan membuat sepakbola kita kembali bisa disegani di Asia Tenggra dan Asia di masa mendatang, mengapa pula harus terus "diratapi?".
"Pintu" perbaikan sudah dibuka, tidak ada ruang dan waktu untuk berjalan mundur, sekali kayuh, tiga depa kedepan harus dicapai...demikianlah harapan penulis untuk langkah selanjutnya.
Sebagai catatan, tidaklah dibenarkan untuk merasa puas dengan apa yang telah dilakukan di 2 turnamen yang telah dijalani, masih banyak kekurangan disana sini, jika itu telah berhasil di atasi dalam turnamen yang akan datang, wah, kayaknya 2 jempol layak diacungkan untuk mereka yang berniat memperbaiki tata kelola sepakbola..
Salam
Author
Â
Agus Walliet
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H