Mohon tunggu...
agus walliet
agus walliet Mohon Tunggu... karyawan swasta -

aku laki laki sederhana

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Iran dalam Kecaman

3 September 2015   16:22 Diperbarui: 3 September 2015   16:22 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film yang dianggap termahal pernah dibuat dalam industri Iran, dirilis pekan lalu di seluruh bioskop negeri para mullah tersebut. Tindakan Iran ini dianggap melanggar ajaran Muslim bahwa sosok Nabi Muhammad dilarang untuk digambarkan.

"Ini adalah tindakan penuh pelanggaran dan membentuk distorsi dalam Islam," usai Mufti Agung Arab Saudi Abdulaziz al-Sheikh, kepada surat kabar Al-Hayat, seperti dikutip AFP, Kamis (3/9/2015).

"Film tersebut adalah sebuah penghinaan bagi Nabi dan merendahkan statusnya," tegas Abdulaziz.

Liga Muslim Dunia yang berbasis di Makkah juga mengecam rilisnya film tersebut. Mereka menekankan bahwa menggambarkan sosok Nabi Muhammad merupakan sebuah pelanggaran.

"Cegah dan batalkan pemutaran film tersebut dan warga Muslim harus melakukan boikot," tegas Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia Abdullah al-Turki.

Iran dan Arab Saudi dikenal sebagai saingan. Mereka kerap saling tuduh satu sama lain bermaksud untuk menciptakan instabilitas di Timur Tengah.

Namun rilisnya film ini menunjukkan ironi bagaimana Iran mengecam pembuatan kartun Nabi Muhammad oleh tabloid Prancis Charlie Hebdo. Sementara mereka merilis film mengenai Nabi.

Disutradarai oleh Majid Majidi, film berdurasi 171 menit ini menghabiskan dana sebesar USD40 juta atau sekitar Rp566,6 miliar. Film ini membutuhkan waktu tujuh tahun untuk merampungkannya.

Menurut Majidi dia ingin membuat filim ini untuk menunjukkan citra yang sebenar-benarnya baik dari Islam, yang selama ini sudah dirusak oleh kalangan ekstrimis. Film ini pun rencananya dibuat trilogi.

SUMBER :http://internasional.metrotvnews.com/read/2015/09/03/427361/iran-buat-film-nabi-muhammad-ulama-saudi-lontar-kecaman

Jika memang harus ada semacam saingan didalam dunia bisnis ataupun perminyakan, penulis pikir tidak perlulah untuk mengusik keyakinan dari umat yang lain, justru dengan memunculkan suatu hal prinsip yang mendasar seperti ini malah akan membuat persaingan ini menjadi runcing, dan  hal hal seperti ini tidak menutup kemungkinan  akan "disusupi" oleh pihak pihak lain yang bisa  saja memanfaatkan situasi seperti ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun