Sekadau, W.R. Angelo -- Halo Para Sahabat, sudah lama kita tidak bercerita tentang asiknya olahraga bersepeda khususnya sepeda gunung atau yang lebih familiar dengan sebutan Mountain Bike (MTB).
Yaps! Pada artikel ini saya akan berbagi keceriaan dan keseruan kami saat bersepeda seraya berwisata ke Lawang Kuari yang penuh dengan nilai historis.
Goa Lawang Kuari sendiri terletak  di Dusun Kelilit Desa Seberang Kapuas Kecamatan Sekadau Hilir Kabupaten Sekadau Provinsi Kalimantan Barat.
Goa ini berada di tebing Sungai Kapuas. Ada tiga goa berjejer (lubang). Konon katanya goa pertama paling kanan (hilir) milik suku Dayak, Bagian tengah milik suku Senganan (Melayu), dan bagian kiri (Hulu) milik suku China (Tionghoa).
Tak semua manusia bisa masuk lewat ketiga lubang kecil itu. Hanya cerita dari mulut ke mulut saja dipercaya kalau lubang itu semakin dalam kian melebar hingga pada kedalaman tertentu bisa seukuran tinggi manusia.Â
Masyarakat Sekadau percaya kalau Goa Lawang Kuari sebagai tempat persembunyian Pangeran Agung dari Kerajaan Sekadau. Bersama para pengikutnya, Pangeran Agung dikisahkan meninggalkan istana di Sungai Barak, Desa Mungguk, karena selisih paham dengan raja yang berkuasa kala itu. Sang pangeran dan pengikutnya pun diburu prajurit istana.
Untuk menghilangkan jejak dari kejaran, Pangeran Agung menaburkan abu yang yang menyelimuti semua pengikutnya itu kemudian berubah menjadi batu.
Nama Goa Lawang Kuari kian menjadi tenar ketika Kabupaten Sekadau terbentuk 2003 silam.[5] Seperti kabupaten-kabupaten lainnya, Sekadau pun memerlukan julukkan yang akrab di telinga masyarakat.
Lawang Kuari pun akhirnya menjadi julukan untuk Kabupaten Sekadau. Sebagai ikon daerah, Pemkab menjadikan Goa Lawang Kuari sebagai salah aset wisata. Upaya pengembangan sudah dilakukan, meski hasilnya masih belum optimal.
Tapi akhirnya gua bersejarah itu tak terpelihara dan jadi kotor. Banyak coretan oleh tangan jail di dinding dinding goa tersebut (sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Goa_Lawang_Kuari)
Nah! Setelah kita tau historisnya saatnya saya menceritakan perjalanan ke wisata Goa Lawang Kuari dengan menggunakan Mountain Bike (MTB).
Kami yang bersepeda terdiri dari MTB Tornado Sekadau: Tito, Wiwid, Dede, Loren, Ryan dan dari  MTB Bimar Pontianak : Harry S., Ganiswandi, Hendra Yani.
Pada mulanya kami berkumpul di jalan panglima naga sekadau (pasar baru) tepatnya di bundaran bambu runcing yang mana tempat biasa berkumpulnya teman-teman MTB Tornado Sekadau.
Setelah kami kumpul, sejenak kami melakukang briefing singkat mengenai kondisi jalur menuju wisata Goa Lawang Kuari. Hal ini dilakukan agar semua rekan-rekan dapat terarah dan terkoordinir saat dalam perjalanan.
Waktu menunujukkan pukul 07.00 WIB kamipun segera mengayuh sepeda kami. Saat bersamaan tidak lupa juga kami berswafoto juga di Tugu Ayam Jago yang mana juga menjadi icon unik di pasar baru sekadau.
Setelah berswafoto sejenak, kamipun melanjutkan kayuhan sepeda kami menuju Goa Lawang Kuari.
Dalam perjalanan kami melalui beberapa rute yang dengan kondisi tanjakan, turunan, dan berbatu yang tentunya sangat menguras energi kami, namun semuanya terbayar dengan landscape alam yang ini indah di setiap perjalanan kami.
Selang beberapa waktu setelah berswafoto dan beristirahat kamipun melanjutkan perjalanan kami. Waktu terus berjalanan kamipun tiba di penyeberangan desa sungai putat.
Pada kesempatan ini kami sempat bercengkrama dan bersendagurau dengan Ayi penambang tersebut, Ayi tersebut sangat ramah dan akrab dengan kami.
Sesampainya penyeberangan di Dusun Kelilit, kami meneruskan perjalanan kami menggunakan MTB menuju Goa Bumi Lawang kuari, kondisi jalur single track yang sangat mengasyikan membuat kami semakin memacu kecepatan MTB kami.
Track-track licin dan basah kami libas. Dalam perjalanan kami melewati jembatan gantung antara Dusun Kelilit menuju tempat Wisata Goa Lawang Kuari.
Tiba di Goa Lawang Kuari, kamipun beristirahat sejenak semabari menikmati pemandangan yang indah dan sarat akan sejarah yang terletak di pinggiran Sungai Kapuas. Tidak lupa teman-teman dari MTB Bimar Pontianak mengambil swafoto sebagai kenangan berkunjung ke Goa Lawang Kuari.
Kurang lebih 20 menit kami berada di Goa Bumi Lawang Kuari, kamipun segera mengarahkan handlebar kami menuju jalur pulang. Pada saat jalur pulang kami memelih rute arah seberang kapuas. Pada rute kali ini kami melewati jalan perkebunan kelapa sawit yang hampir membuat kami tersesat.
Menit demi menit berlalu, kami tiba juga di penyeberangan Desa Seberang Kapuas, dan kamipun segera menaikan sepeda kami ke "kapal klotok .
Sesampaikan di Sekadau dan sebelum rekan-rekan MTB Bimar Pontianak pulang kedaerahnya. Kami menyempatkan diri singgah sejenak menuju Keraton Kusuma Negara Sekadau yang juga menjadi tempat  bersejarah di Kabupaten Sekadau.
Baiklah teman-teman sekian cerita singkat bersepeda gunung menuju Goa Lawang Kuari dari kami MTB Tornado Sekadau & MTB Bimar Pontianak, sampai jumpa di petualangan selanjutnya. HOREEEE
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H