Dalam berbagai tulisannya, Abu Yazid mengkritik ketimpangan sosial yang sering kali terjadi akibat sistem ekonomi yang tidak adil. Ia menyerukan penerapan prinsip-prinsip ekonomi Islam, seperti zakat, wakaf, dan larangan riba, sebagai solusi untuk mengurangi kesenjangan ekonomi. Ia juga menekankan pentingnya peran pemerintah dan lembaga masyarakat dalam memastikan distribusi sumber daya yang adil. Â
Lebih lanjut, Abu Yazid mendorong umat Islam untuk aktif dalam kegiatan sosial, seperti membantu kaum miskin, memberikan pendidikan bagi anak-anak yang kurang mampu, dan melibatkan diri dalam upaya pemberdayaan komunitas. Menurutnya, keadilan sosial bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab setiap individu Muslim. Â
Relevansi Pemikiran Abu Yazid dalam Konteks Global
Pemikiran Abu Yazid tentang Islam moderat sangat relevan dalam menghadapi tantangan global saat ini. Dunia modern tengah menghadapi berbagai krisis, seperti meningkatnya intoleransi agama, konflik antarbangsa, dan ketimpangan sosial yang semakin tajam. Islam moderat yang ditawarkan oleh Abu Yazid memberikan pendekatan yang menekankan dialog, kerja sama, dan solusi berbasis nilai-nilai universal Islam. Â
Sebagai contoh, gagasan tentang toleransi antaragama dapat menjadi fondasi untuk meredakan ketegangan dan membangun harmoni di tengah masyarakat yang multikultural. Demikian pula, fokus pada pendidikan dan pemikiran kritis dapat membantu umat Islam menghadapi era globalisasi dan revolusi teknologi. Sementara itu, perhatian terhadap keadilan sosial menawarkan solusi nyata untuk mengatasi kesenjangan ekonomi yang sering kali menjadi akar konflik dan ketidakstabilan sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H