di tubuhmu. Semenjak kau tak
menghendaki kehadiranku
Saat itu kau lari dari suburnya
setia. Yang kuikat erat di sumbu
hatimu. Kusirami dengan ketulusan
Kau tak lagi hijau di mataku
mungkin karena terlalu lelah
mencari kehidupan yang sempurna
Padahal aku adalah sumber
airmu. Yang menjadi nafas
di setiap helai senyummu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!