Mohon tunggu...
Wakil Aliyazid
Wakil Aliyazid Mohon Tunggu... Atlet - jawa timur,guru

pengusaha

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Pesantren dalam Mencetak Karakter Seorang Santri di Era Milenial

22 Desember 2023   19:13 Diperbarui: 22 Desember 2023   19:17 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai mahasiswa Institut Agama Islam Al-Qodiri di Jember, Jawa Timur, saya, MOH WAKIL ALIYAZID ( NIM : 2021096011947), 

merasa penting untuk mengkaji Pendidikan karakter Islam bagi kalangan khususnya para santri diera milenial mutlak diperlukan, karena merupakan aset bangsa yang menjadi agen perubahan, dan calon pemimpin di masa yang akan datang. Pendidikan untuk menghargai pentingnya nilai-nilai moral membentuk rasa ingin berbuat baik dan mampu berbuat baik adalah cita-cita yang diharapkan mampu diwujudkan di era perubahan yang semakin cepat. Oleh karena itu diperlukan rumusan karakter pendidikan yang sesuai dengan keadaan jaman dan dalam menghadapi tantanganya.

pesantren Sebagai lembaga pendidikan yang tertua di Indonesia, pesantren telah melahirkan banyak sekali ulama yang juga melahirkan tokoh hal ini sudah ada sejak Abad 13-17, sedangkan keberadaan pesantren di Jawa dimulai sejak abad ke 15-16 M, dan juga bersamaan dengan masuknya Islam pertama kali di bumi Indonesia. Dalam sistem pendidikan pesantren di Indonesia, biasanya yang menjadi pemimpin dari pondok pesantren tersebut merupakan tokoh yang ahli agama yaitu yang disebut dengan Kiai. Dalam mengatur kehidupan didalam pesantren, biasanya Kiai memasrahkan kepada santri tertua atau senior untuk membimbing dan mengatur adik-adik kelasnya yang mengenyam Pendidikan di pesantren tersebut. Dalam tradisi pondok biasanya disebut dengan "lurah pondok". 

 Tidak hanya itu, manfaat yang akan dirasakan ketika di pesantren akan terus bermanfaat hingga masa tua, semisal bisa menjadi imam, memimpin kegiatan keagamaan dan lain sebagainya. Selain itu, santri yang dipasrahkan ke pondok pesantren supaya lebih mendalami ilmu agama dan memperbaiki akhlakul karimah baik untuk diri sendiri maupun masyarakat.

   Terdapat beberapa elemen penting dalam mencetak generasi pesantren yaitu: 

 1.Pondok pesantren merupakan tempat menginap dari para santri, 

2.Peserta didiknya disebut dengan santri, sat kegiatan pesantren dan ibadah adalah masjid,

3.kiai merupakan tokoh yang disegani dan juga seorang tokoh yang memiliki keilmuan yang tinggi dalam hal ilmu agama dan memiliki kharisma, Sebagai referensi kajian keislaman atau pembelajaran yang utama yaitu kitab kuning. Kajian kitab kuning yang diterapkan di berbagai pesantren memiliki kesamaan dan juga beberapa perbedaan dalam pembahasan berbagai kitab. 

   Meskipun pesantren dipandang sebelah mata oleh pemerintah yang membandingkan dengan lembaga pendidikan yang sifatnya formal, akan tetapi pemerintah mengakui kualitas santri-santri lulusan dari pondok pesantren yang tidak kalah saing dalam hal intelektual dan bahkan memiliki keunggulan dalam bidang keagamaan. Banyak alumni lulusan pesantren yang menjadi orang besar dan menjadi tokoh masyarakat yang bermanfaat untuk bangsa dan negara salah satunya menjadi kepala pemerintahan di berbagai kedudukan, dan masih banyak lagi. Hal yang menjadi kunci kesuksesan dari para santri tersebut tidak lepas dari pesantren yang mempunyai ciri tersendiri dalam mendidik para santri dibanding dengan lembaga pendidikan lain seperti halnya sekolah formal. 

Berikut beberapa kegiatan yang lekat dengan santri.

1.Bangun Pagi

santri tak jauh berbeda dengan kehidupan muslim pada umumnya, yakni bangun pagi untuk salat Subuh. Namun ia mengatakan, sebagai anak pondok, ia dan teman-temannya harus bangun lebih pagi."Pukul 03.30 WIB udah harus bangun buat sholat malam dan Mujahadah dilanjut salat Subuh,"

 2.Mujahadah

Mujahadah adalah semacam zikir bersama-sama. Romdlon menjelaskan, Mujahadah di pesantrennya dulu dipimpin oleh santri senior dan i dilakukan dua kali dalam sehari, pertama setelah Salat Subuh dan kedua setelah Sholat magrib.

3.Kajian Kitab

Mengkaji kitab masuk ke dalam daftar hal yang sering dilakukan santri. Namun, meski sama-sama mengkaji, , setiap pesantren memiliki perbedaan dalam obyek kajian."Karena program tiap pesantren kan beda-beda. Gampangnya kurikulum di setiap pesantren beda-beda," 

4.Latihan Khotbah

Bagi laki-laki kelahiran Kudus, Jawa Tengah itu, salah satu agenda yang menarik di pesantrennya adalah saat latihan Khotbah. "Iya latihan khotbah mas. Biasanya buat santri baru jadi ajang buat berbicara di depan orang banyak," Latihan Khotbah itu rutin dilakukan setiap Kamis malam. Biasanya, setiap orang mendapat jatah waktu 10-15 menit untuk khotbah.

5.Hidup Sederhana 

hidup menjadi santri sama dengan memilih hidup lebih sederhana ketimbang masyarakat pada umumnya."Dulu santri itu masak sendri. Sangat prihatin dan sedehana. Yang penting dalam sehari bisa makan walapun cuma satu kali. Yang dimasak hanya nasi dan sayur gitu aja,"  

6.Makan Bergerombol

Momen makan bersama merupakan yang paling banyak menghadirkan cerita. Duduk bersama sambil membuat lingkaran, makan di atas daun pisang, lauk seadanya seperti tempe orek atau sayur togepun tak masalah ,yg penting bersama itu adalah hal yg menjadi sebuah cerita dan kenangan yg tidak bisa di lupakan..

7.Shalat Berjamaah

shalat berjamaah pasti menjadi kegiatan wajib di pondok pesantren. Tidak boleh ada santri yang bermalas-malasan dalam mengerjakan shalat, baik itu shalat subuh, dzuhur, ashar, maghrib, maupun isya. Untuk itu semua diwajibkan shalat secara berjamaah agar lebih bersemangat. Ketika adzan dikumandangkan, para santri sudah harus ada di masjid/mushalla dan bersiap untuk shalat berjamaah.

8.Shalat Tahajjud dan Dzikir Harian

Setiap malam para santri dibangunkan untuk mendirikan shalat tahajjud. Biasanya antara jam 2 sampai jam 4 dini hari. Jika mendekati waktu Shubuh, para santri tidak diperkenankan untuk tidur kembali. Para santri diharuskan melakukan dzikir setiap hari sambil menunggu waktu shubuh tiba, walaupun sambil ngatuk-ngantukan. Jika sudah terbiasa dengan kegiatan shalat tahajjud maka akan terasa tidak ada beban atau rasa sakit saat berzikir.

9.Tadarus Alquran

Dalam setahun, para santri ditarget untuk bisa hatam membaca Alquran. Untuk itu tadarus Alquran menjadi kegiatan sehari-hari santri yang biasanya dilakukan sehabis shalat shubuh atau shalat maghrib. Disaat waktu itulah santri mulai melakukan Tadarus Alquran di podok pesantren.

10.Mengaji

Mengaji merupakan salah satu tujuan utama santri mondok di pesantren. Santri yang kelak akan terjun ke masyarakat, dituntut untuk bisa menguasai berbagai macam cabang ilmu. Untuk itu para santri di pondok pesantren diajarkan mulai dari baca tulis Alquran, akhlaq, tauhid, fiqh, nahwu, sharaf, kaidah ushul, sampai balagah, mantiq, tafsir dan ilmu falaq. Umumnya masing-masing pesantren mempunyai kurikulum tersendiri, seperti tingkatan kitab-kitab yang akan di kaji, kelas-kelas pengajian, dan lain sebagainya.

11.Hafalan dan Setoran

setiap pondok pesantren mempunyai program hafalan untuk santrinya. Yang dihafal seperti mufrodat bahasa Arab, kosakata, ayat-ayat Alquran, hadits, dan nadzom-nadzom kitab kuning. Setelah hafal, santri menyetorkan hafalannya kepada ustadz atau santri senior yang sudah mahir. Jika tidak menyetor atau mencapai target, santri akan mendapatkan hukuman, bisa mengepel ruangan, disetrap, dijepret, atau dengan hukuman lainnya, untuk menjadi ganti karena belum bias mencapai target hafalan nya.

  

  sebab itu kenapa pesantren adalah tempat yang baik dalam mencetak karakter se seorang,melihat dari kehidupan sehari hari sudah di latih dengan mental kesabaran dan keihlasan. sehingga pesantren dapat menghasilkan generasi pemuda yang bisa berguna untuk bangsa dan negara,sekian mungkin itu yang bisa saya ceritakan di kehidupan di  pesantren.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun