Mohon tunggu...
Wakidi Kirjo Karsinadi
Wakidi Kirjo Karsinadi Mohon Tunggu... Editor - Aktivis Credit Union dan pegiat literasi

Lahir di sebuah dusun kecil di pegunungan Menoreh di sebuah keluarga petani kecil. Dibesarkan melalui keberuntungan yang membuatnya bisa mengenyam pendidikan selayaknya. Kini bergelut di dunia Credit Union dan Komunitas Guru Menulis, keduanya bergerak di level perubahan pola pikir.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Seandainya Aku Bisa Membeli Mobil Itu

17 Maret 2020   08:37 Diperbarui: 2 April 2020   09:33 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misalnya kita beli sepatu yang sedang tren agar kita merasa hidup kita lebih berarti atau agar kita tidak dianggap ketinggalan mode. Lalu apa? Seminggu atau sebulan kemudian sepatu itu tidak lagi tren. Kita membeli pakaian yang kita lihat di iklan-iklan. Sama saja, dalam seminggu atau sebulan pakaian itu sudah tidak tren lagi dan digantikan dengan mode yang baru. 

Pada akhirnya, seperti yang dikatakan Will Rogers 

"Kita membelanjakan uang yang tidak kita miliki, untuk membeli benda-benda yang tidak kita butuhkan, untuk mengesankan orang-orang yang tidak kita sukai."

Bukan berarti bahwa kita tidak boleh memiliki barang-barang yang bagus dan menginginkannya. Namun, ketika kita percaya bahwa barang-barang tersebut akan membuat kita bahagia, di sini kita salah. Tidak salah untuk memiliki barang-barang bagus dan menginginkannya. Namun, jika kita percaya hal itu akan mengubah perasaan dan kehidupan kita menjadi lebih bahagia, di sini kita salah. Karena hal itu berarti kita tidak menyadari bahwa yang bisa membuat kita bahagia adalah diri kita sendiri. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun