Situbondo -- Mahasiswa KKN Back to Village 3 Universitas Jember di Desa Paowan, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo membantu pelaku usaha kerupuk dalam mengembangkan penjualan di masa pandemi Covid-19. Pemberlakuan PPKM membuat para pedagang dan pelaku wirausaha mengalami kesulitan dikarenakan banyaknya tempat makan dan tempat wisata yang tutup. Pelaku UMKM kerupuk puli mengalami penurunan penjualan sejak masa pandemi.
"Biasanya setiap 2 hari sekali banyak yang mengambil kerupuk puli dirumah untuk dijual di pasar tapi sekarang jarang sekali yang mengambil kerupuk kadang 1 minggu baru ambil itu pun jumlahnya sedikit, sekarang hanya buat kerupuk 1 minggu sekali karena jarang yang beli mau di titipkan ke toko-toko belum ada modal yang cukup, inginnya jual juga lewat online tapi tidak mengerti pemasarannya bagaimana" ungkap Ibu Pindawasih
Melalui Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Jember sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat sejak 11 Agustus -- 09 September, Waki'atil Rosida dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam turut membantu pelaku wirausaha kerupuk puli dalam menghadapi kendala penjualan di masa pandemi. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan penjualan kerupuk puli. Program yang dijalankan meliputi observasi masalah, pelatihan pembuatan logo produk dan digital marketing melalui kelas KKN, pembuatan akun media sosial dan e-commerce serta melakukan promosi pembuatan foto, video dan banner produk.
Waki' berharap dengan diterapkannya program ini UMKM kerupuk puli dapat lebih berkembang dan memiliki jaringan pasar yang lebih luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H