Mohon tunggu...
ardiansyah tabrani
ardiansyah tabrani Mohon Tunggu... Bankir - Bankir yang inge berbagi lewat blog

hanya seorang blogger yang ingin berbagi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pengertian Cerpen dan Contoh Cerita Pendek Anak Terbaik

20 Juli 2019   17:59 Diperbarui: 20 Juli 2019   17:59 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Disadur dari wikipedia Cerpen atau cerita pendek adalah bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi lain yang lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel. Karena singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema, bahasa, dan insight secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang. Ceritanya bisa dalam berbagai jenis.

Di jaman sekarang ini tidak sulit mencari cerpen anak terbaik untuk kita dongengkan sebelum si kecil tidur. Saat ini ada blog yang berisi ribuan fabel, dongeng, cerita rakyat dan bahkan sejarah dari berbagai penjuru dunia. Pada kesempatan hari ini kami memposting salah satu dongeng yang ada di blog tersebut. Selamat membaca.

Cerita Pendek Anak: Kisah Dua Sahabat

Alkisah, hiduplah dua orang bersaudara.

Mereka memiliki sifat yang berbeda. Sang kakak sangat sabar. sementara sang adik tidak sabar.

Suatu ketika, mereka mendapat warisan dari ayah mereka. Keduanya mendapatkan masing-masing satu buah bibit.

"Kalian harus melestarikan bibit tanaman ini," pesan sang ayah sebelum meninggal.

Berbekal pesan itu, keduanya menanam bibit pohon warisan dari sang ayah. Mereka amat telaten merawat pohon itu.

Mereka menyiram pohon itu setiap pagi dan sore. Tak lupa, mereka juga memberi pupuk.

"Kira-kira pohon apakah ini?" tanya sang adik kepada sang kakak.

"Aku pun tak tahu. Ayah tak memberitahukan kita," balas sang kakak.

"Aku tak sabar, sebenarnya apa warisan dari Ayah," lanjut sang adik.

"Kita tunggu saja," jawab sang kakak.

Berbulan-bulan berikutnya, tanaman mereka tumbuh dengan subur. Sayangnya, tak lama kemudian, kehidupan mereka memburuk. Mereka tak mempunyai uang sepeser pun. Mereka hanya memiliki pohon warisan dari sang ayah.

"Aku akan menebang pohon itu. Pasti aku bisa mendapatkan banyak uang dari penjualan kayu itu," ucap sang adik kepada sang kakak.

"Lebih balk kita menunggu sebentar lagi. Mungkin ada maksud lain dari warisan Ayah," cegah sang kakak.

"Tapi, aku membutuhkan uang untuk hidup," ujar sang adik, tetap dengan pendiriannya

Tanpa memerlukan persetujuan dari sang kakak, sang adik menebang pohon miliknya. Benar saja, ia mendapatkan uang yang lumayan banyak.

"Lebih baik tebang saja pohonmu, agar kau mendapatkan uang untuk biaya hidup." bujuk sang adik.

Namun, sang kakak tidak terbujuk.

"Aku masih ingin merawat warisan Ayah. Pasti ada cara lain agar aku bisa bercahan hidup," jawab sang kakak.

Bertahun-tahun berlalu. Rupanya sang adik tak dapat mengelola uangnya dengan baik. Uangnya pun habis hanya untuk makan.

Sementara sang kakak, tetap setia mengurus warisan ayahnya. Seiring berjalannya waktu, pohon milik sang kakak mulai berbunga. kemudian berbuah. Olala, ternyaca buah itu sangat langka, dan harganya pun sangat mahal. Alhasil, sang kakak mendapat banyak uang dari penjualan buah itu. Kehidupannya pun semakin membaik.

Sang adik yang melihat kesuksesan kakaknya, menjadi menyesal. Ah, andai ia mengikuti nasihat kakaknya untuk bersabar, pasti hidupnya akan bahagia seperti kakaknya.

Pesan moral dari cerpen anak ini adalah jadi anak yang sabar, ya. Kesabaran pasti berbuah manis. Jangan suka terburu-buru don ceroboh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun