Mohon tunggu...
ardiansyah tabrani
ardiansyah tabrani Mohon Tunggu... Bankir - Bankir yang inge berbagi lewat blog

hanya seorang blogger yang ingin berbagi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kumpulan Cerita Rakyat dan Cerita Pendek Anak Terbaik

20 Juli 2019   14:37 Diperbarui: 20 Juli 2019   14:46 1642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.ftwonline.co.za 

Manfaat menceritakan cerita rakyat sebelum anak tidur sangat banyak sekali. Oleh karena itu hari ini kami membagikan satu blog yang berisi ribuan cerita pendek anak baik dalam negeri maupun dari luar negeri. Blog itu adalah dongengceritarakyat.com, disana ada ribuan cerita rakyat, fabel, cerita anak, cerita sejarah dengan pesan moral yang terkandung didalamnya. Kami sangat merekomendasikan blog tersebut untuk disimpan oleh Papa atau Mama dan bagikan di facebook serta instagram agar blog tersebut bisa terus membagikan cerita anak terbaik untuk anak-anak Indonesia. Berikut kami posting salah satu cerita anak yang ada di blog tersebut.

Cerita Rakyat Nusantara : Penduduk yang Boros

Sebuah desa tengah dilanda musim hujan. Banyak mata air yang tiba-tiba keluar.

Alhasil, tanah menjadi subur. Sebaliknya, jika musim kemarau tiba, pasti akan kekeringan. Untuk itu, setiap rumah memiliki kolam penampung air, untuk menampung air saat musim hujan datang. Sehingga saat musim kemarau tiba, mereka tak akan kekurangan air.

Namun, musim di desa itu sungguh tak menentu.

Musim hujan bisa tiba-tiba usai dan berganti musim kemarau.

Tapi, bulan ini hujan terus turun, seolah tak akan berhenti.

"Tampaknya kita tak akan kekurangan air. Beberapa bulan ini hujan selalu turun," ucap salah satu penduduk.

"Benar, dan kita tak perlu mengisi kolam kita," lanjut penduduk yang lain.

"Kita tak perlu berhemat air. Hujan akan memberi kita persediaan air yang melimpah," timpal penduduk yang lain.

Semua penduduk desa pun menggunakan air dengan sesuka hati. Biasanya, mereka hanya seminggu sekali mencuci baju. Kini, hampir setiap hari mereka mencuci baju.

Tiba-tiba, hujan tak lagi turun. Awalnya, penduduk desa masih yakin, jika hujan akan kembali turun. Namun setelah ditunggu-tunggu, hujan tak juga turun. Penduduk mulai panik, karena mereka sama sekali tidak menampung air. Mereka pun berkumpul.

"Bagaimana jika hujan tidak turun? Kita sama sekali tak ada persediaan air," ucap salah satu penduduk.

"Kita tak mungkin bisa hidup tanpa air," sahut penduduk lainnya.

Semua penduduk pun berpikir.

"Kita lakukan ritual pemanggil hujan saja. Pasti dewa bersedia menurunkan hujan," usul salah satu penduduk.

Esok harinya, semua penduduk melakukan ritual pemanggil hujan. Penduduk berkumpul di lapangan. Mereka menggunakan sisa air yang ada untuk ritual tersebut. Tidak hanya itu, mereka juga memainkan musik dan menampilkan tarian pemanggil hujan.

Sayangnya, ritual tersebut tak membuahkan hasil. Berbulan-bulan hulan tak turun. Persediaan air penduduk desa pun telah habis untuk melakukan ritual pemanggil hujan.

Akhirnya, mau tak mau, penduduk hidup dengan kekurangan air.

Pesan moral dari cerita rakyat ini adalah hematlah air atau sumber daya alam lainnya. Dengan berhemat, maka kita tak akan kekurangan air. Tidak hanya air, tapi apa pun itu, gunakan sebaik-baiknya dan jangan boros.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun