Mohon tunggu...
Wajid Nail Jayyid Almahdi
Wajid Nail Jayyid Almahdi Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Tenang, Santai, dan Berprogres

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tanah Kelahiran

25 Agustus 2023   17:40 Diperbarui: 25 Agustus 2023   19:15 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Tadi malam..

Bumi kelahiranku diterpa hujan angin

Dalam dinginnya malam

Aku berdialog dengan tuhan

Meski sebetulnya hanya satu arah

Tetap ku curahkan keluh kesahku

Dipagi hari..

Ku pejamkan mata

Ku rentankan kedua tanganku sejenak

Ku rasakan sejuk, tenang, dan damai dalam jiwa

Membuatku seakan merasakan indahnya melayang kegirangan 

Desiran angin yang beriringan kala itu

Sentuhan angin menyentuh kulit menusuk tulang

Tumbuhan yang menari seakan menyambut datangnya pagi

Didampingi oleh oleh merdu kicau burung

Membuatku terlena dan terpesona akan indahnya tahan kelahiranku 

Membuatku betah.!

Seakan tak ingin berpaling dari rasa nyamanmu

Disaat tubuh ini lelah dengan pahitnya realita 

Ku rebahkan raga ini diatas tanah yang sering ku pijaki

Seketika..

Lembut sang awan menyambutku

Seakan berbicara.!

"Istirahatlah sejenak, nikmati keindahanku, sembari mengisi daya tempurmu"

Bermimpi aku berada di tempat indah tak terlupakan 

Hanya ada aku dan suara alam menenangkan 

Kebahagiaanku mungkin sederhana

Tapi tak bisa ditebus oleh harta ataupun tahta 

Ya, tak bisa terbayarkan

Sederhana, tapi sudah didapatkan 

Mungkin..

Kata orang tanah kelahiranku biasa saja

Kata orang banyak yang lebih indah

Yaa, itu benar 

Tapi ingatlah persepsi orang tidaklah sama 

Indahnya tanah kelahiranku tak terganti

Indahnya akan terlukis, terukir, dan terpampang dalam ingatan 

Wahai sang pencipta alam..

Kekagumanku sulit untuk ku pendam

Namun sulit untuk luapkan 

Dari pagi, siang, hingga malam

Pesonanya tak pernah padam

Saat ku nikmati indahnya

Senyumku merekah

Janjiku dalam hati..

Akan ku jaga keindahan ini

Tak akan ku biarkan orang lain masuk 

Jika hanya ingin merusak tahan kelahiranku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun