Anak itu kembali ke pasar. Ia menemukan pembeli tadi masih menunggu. Sebelum anak itu berkata pembeli ini lebih dahulu membuka ucapan.
“Saya naikkan tawaran saya untuk sapi ini. Dua belas Dinar. Jangan lagi izin kepada ibumu! Sepakat?” kata pembeli.
“Jika kau beli sapi ini dengan emas seberat badannya, saya tidak akan menjualnya kecuali dengan ridho ibuku,” kata anak itu, “izinkan saya pulang untuk menanyakan harga tadi kepada ibuku.
Sampai di rumah, ibu yang keramat tersenyum pasti. Ia mendengarkan laporan anaknya. Ia berkata pelan, “Yang mengajukan tawaran kepadamu itu malaikat dalam rupa manusia. Ia diutus Allah untuk mengujimu. Kembali lagi ke pasar, Nak! Sampai di sana, katakan padanya apakah aku harus menjual sapi ini atau tidak.”
Sang anak kembali ke pasar untuk ke tiga kalinya. Pembeli tadi masih menunggu. Kali ini giliran sang anak membuka percakapan.
“Ibuku berpesan agar aku bertanya kepadamu, Haruskah sapi ini dijual atau tidak?” ujar anak itu.
“Katakan pada ibumu, tahan sapi ini. Jangan dijual hingga sekelompok orang dari kaum Nabi Musa membeli darimu.”
Sang anak kembali ke rumah. Pada waktu yang telah ditentukan datannglah sekelompok orang yang dimaksud mencari sapi betina. Mereka datang dalam keadaan lelah karena sulit menemukan sapi seperti yang diperintahkan Allah. Akhirnya sang anak menjual kepada mereka dengan emas seberat kulit sapi betina istimewa itu. Harga jual tertinggi berkat ketaatannya pada ibu.
Kisah ini merupakan alur tersendiri, namun masih terkait dengan kisah Bani Israil mencari sapi betina. Pencarian ini atas perintah Nabi Musa dengan jalan wahyu yang nantinya sapi betina itu disembelih untuk menghidupkan korban pembunuhan dari Bani Israil. Karena mereka terlalu banyak bertanya, maka perintah mencari sapi betina semakin berat. Sapi yang Allah perintahkan untuk disembelih adalah sapi betina dengan spesifikasi amat jarang ditemui. Untuk lebih lengkapnya silahkah membaca surat Al Baqarah : 67-71.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H