Mohon tunggu...
Wais Al Qorony
Wais Al Qorony Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hal Sederhana Ini Dapat Meningkatkan Ikatan Emosional Antara Anak dan Orang tua

2 Oktober 2017   23:31 Diperbarui: 2 Oktober 2017   23:52 1555
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makan bersama dapat meningkatkan ikatan emosional antara anak dan orang tua (sumber gambar : tribunnews.com)

Hallo kawan sobat kompasiana, disini akan dibahas nih tentang hal yang sederhana tapi membuat anak dan orang tua semakin dekat. Kepo kan? Yuk simak ulasan dibawah ini sobat kompasiana...

Bicara tentang hubungan orang tua dan anak sobat kompasiana, kita pasti melihat bahwasanya ada yang hubungannya dekat, ada yang seperti teman, adapula yang biasa saja, dan ada pula yang seperti musuh. Hal pertama dan kedua masih dapat ditoleransi oleh kalangan umum, sebab hubungan tersebut masih dianggap wajar dan mengarah ke hubungan positif sobat kompasiana dan itu terjadi di keluarga yang harmonis. Hal ketiga merupakan hubungan yang rawan lo sobat, sebab kenapa? 

Karena ada sedikit gesekan saja antara mereka, maka hubungan mereka akan mengarah ke sisi yang lebih negative sobat kompasiana. Dan hal terburuk yang terjadi di lingkungan kita dan sekarang sudah kebanyakan terjadi yakni masalah keempat yakni seperti musuh, banyak beberapa sebab yang bisa menjadikan seperti itu sobat, seperti halnya broken home, pergaulan si anak yang memang tidak terkontrol bisa juga dari orang tua yang memang tidak memperdulikan perkembangan anaknya. Hal tersebut bisa di minimalisir dengan pendekatan humanity dimana anak di ajak mengobrol tentang apa yang menjadi permasalah selama ini, penyelesaian tidak harus dengan kekerasan tetapi juga bisa di lakukan dengan cara mengobrol dengan santai.

Banyak cara agar keluarga kita bisa menjadi keluarga yang harmonis lo sobat kompasiana, seperti halnya kumpul bareng keluarga, rekreasi bersama, maupun belanja bersama-sama . Tapi itu tidak serta merta selalu bisa dilakukan bersama-sama, dan tentunya butuh pengeluaran yang tidak sedikit lo sobat kompasiana, meskipun banyak kepuasan yang akan di dapatkan di dalamnya.

Ngobrol-ngobrol tentang hubungan emosional antara anak dan orang tua, memang tidak dapat di pungkiri jika orang tau dan anak memiliki kedekatan emosional yang cukup tinggi lo kawan, apalagi antara anak dan ibu. Biasanya hubungan emosional ini terbangun jika kita sering-sering kumpul, baik sekedar ngobrol sana kemari, sekedar curhat, maupun sekedar cerita-cerita.

Hal diatas mungkin bisa dilakukan bagi orang tua yang mempunyai banyak waktu, dan bagaimana cara membangun hubungan emosional bagi orang tua yang super sibuk? Hal sederhana yang bisa dilakukan bagi orang tua yang sibuk yakni sempatkanlah makan bersama dengan si anak, baik pagi ataupun malam hari dan dalam 1 wadah yang cukup besar, misalkan adalah baki. Hal itu sudah sangat jarang dilakukan oleh orang tua zaman sekarang lo sobat, padahal zaman kakek nenek kita dulu sering melakukannya dan hal itu ternyata terbukti ampuh untuk meningkatkan ikatan emosional antara orang tua dan anak, sederhana dan tidak memerlukan biaya banyak kan sobat kompasiana.

Makan bersama dapat meningkatkan ikatan emosional antara anak dan orang tua (sumber gambar : tribunnews.com)
Makan bersama dapat meningkatkan ikatan emosional antara anak dan orang tua (sumber gambar : tribunnews.com)
Jadi, bagi orang tua yang memang sangat sibuk dan jarang bertemu dengan anaknya, mulai sekarang biasakanlah mulai memberikan waktu untuk kumpul dengan si anak, meskipun itu cuman makan bareng. Hal yang dipandang remeh tapi memiliki manfaat yang besar dan pastinya hemat biaya. Semoga artikel ini membuka wawasan bagi semua kalangan. Sekian dan terima kasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun