Mohon tunggu...
Wahyu Wiwoho
Wahyu Wiwoho Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Mengikuti arus air

Selanjutnya

Tutup

Politik

Alhamdulillah Presiden Jokowi Naikkan BBM, Kemiskinan Turun

18 November 2014   18:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:30 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_336322" align="aligncenter" width="464" caption="PDIP sewaktu menolak kenaikan BBM (IST)"][/caption]

Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang menaikkan Bahan Bakar Minyak (BBM) mendapat menentangan berbagai pihak. Padahal sewaktu kampanye Jokowi berjanji tidak akan menaikkan BBM.

Sekretaris Jenderal Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Yenny Sucipto mengatakan, BBM naik membuat rakyat miskin banyak. Memang kemiskinan akan turun ke anak cucu.

Pemerintah yang menaikkan BBM tetapi tidak memberantas mafia minyak. Di mana sudah banyak kajian yang memberikan masukan bahwa mafia minyak itu ada di Petral.

Anehnya, di saat minyak dunia turun, pemerintah dengan alasan, untuk mengalihkan subsidi, BBM menaikkan BBM. Perlu diingatkan, minyak Indonesia itu belum dari luar.

Dan baru-baru ini dengan cepat pemerintah memutuskan membeli minyak dari Angola melalui Perusahaan Sonangol Angola.

Padahal perusahaan Sonangol itu dikelola RRC di mana pernah memberikan pinjaman kepada perusaahan milik Surya Paloh, PT Surya Energi Raya.

Kalau melihat polanya, nampaknya Surya Paloh akan mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga BBM ini.

SUMBER TULISAN

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun