[caption id="attachment_336322" align="aligncenter" width="464" caption="PDIP sewaktu menolak kenaikan BBM (IST)"][/caption]
Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang menaikkan Bahan Bakar Minyak (BBM) mendapat menentangan berbagai pihak. Padahal sewaktu kampanye Jokowi berjanji tidak akan menaikkan BBM.
Sekretaris Jenderal Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) Yenny Sucipto mengatakan, BBM naik membuat rakyat miskin banyak. Memang kemiskinan akan turun ke anak cucu.
Pemerintah yang menaikkan BBM tetapi tidak memberantas mafia minyak. Di mana sudah banyak kajian yang memberikan masukan bahwa mafia minyak itu ada di Petral.
Anehnya, di saat minyak dunia turun, pemerintah dengan alasan, untuk mengalihkan subsidi, BBM menaikkan BBM. Perlu diingatkan, minyak Indonesia itu belum dari luar.
Dan baru-baru ini dengan cepat pemerintah memutuskan membeli minyak dari Angola melalui Perusahaan Sonangol Angola.
Padahal perusahaan Sonangol itu dikelola RRC di mana pernah memberikan pinjaman kepada perusaahan milik Surya Paloh, PT Surya Energi Raya.
Kalau melihat polanya, nampaknya Surya Paloh akan mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga BBM ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H