-Investasi dalam Kesehatan:
Pemerintah perlu fokus pada program kesehatan preventif dan promotif untuk mengurangi angka stunting dan meningkatkan kesehatan masyarakat di Indonesia secara keseluruhan. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan, agar masyarakat terhindar dari stunting dan agar mereka bisa bekerja. Ini juga dapat mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan di Indonesia.
-Penciptaan Lapangan Kerja:
Penciptaan lapangan kerja adalah salah satu aspek penting dalam pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial suatu negara. Dengan meningkatkan kesejahteraan sosial, lapangan pekerjaan dapat memberikan akses terhadap pendapatan, manfaat sosial, dan jaminan keamanan ekonomi yang meningkatkan kesejahteraan sosial dan mengurangi ketimpangan ekonomi. Hal ini bisa dilakukan dengan cara mendorong investasi asing dan domestik dalam industri dapat menciptakan lebih banyak  lapangan kerja. Selain itu, dukungan untuk sektor ekonomi kreatif juga bisa menjadi jalan untuk meningkatkan produktivitas pekerja.
-Penguatan Perlindungan Pekerja Migran:
Memperkuat regulasi dan perlindungan bagi pekerja migran agar mereka dapat bekerja dengan aman dan mendapatkan hak-hak mereka. Ini termasuk memerangi penempatan ilegal yang merugikan citra Indonesia di pasar global. Dalam Undang-undang Nomor 18 Tahun 2007 mengatur tentang perlindungan PMI (Pekerja Migran Indonesia), yang mencakup hak dan kewajiban pekerja migran serta keluarganya. Undang-undang ini menekankan pentingnya perlindungan sebelum, selama, dan setelah bekerja, serta menetapkan tugas dan wewenang pemerintah dalam perlindungan kepada PMI (Pekerja Migran Indonesia).
-Kolaborasi Antara Sektor:
Diperlukan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat untuk menciptakan ekosistem yang mendukung penciptaan lapangan kerja baru. Ini termasuk dukungan bagi wirausaha dan inovasi dalam bisnis. Bentuk kolaborasi yang dapat dilakukan seperti kemitraan publik-swasta, penugasan langsung kepada swasta, kemitraan investasi.
Kemitraan Publik-Swasta ini adalah model yang di mana sektor swasta berperan dalam pendanaan, pembangunan, dan pengelolaan proyek infrastruktur, sementara pemerintah bertindak sebagai pengawas. Model ini memungkinkan pembiayaan yang lebih efisien dan berbagai risiko antara kedua belah pihak.
Penugasan Langsung kepada Swasta ini pemerintah dapat menugaskan proyek tertentu kepada sektor swasta yang memiliki keahlian teknis khusus, sehingga mereka dapat memanfaatkan kemampuan inovatif dari sektor wilayah.
Kemitraan Investasi ini adalah model yang di mana sektor swasta berinvestasi dalam proyek infrastruktur dengan imbalan bagi hasil atau pendapatan dari proyek tersebut. Hal ini menarik bagi investor yang ingin mendapatkan keuntungan sambil berkontribusi pada pembangunan.
Jadi ketiga kolaborasi tersebut sangat penting dalam menghadapi pasar bebas. Karena kolaborasi antara sektor dapat membantu dan mendukung lapangan kerja baru.
Menghadapi pasar bebas dan bonus demografi merupakan tantangan paling besar bagi Indonesia, tetapi juga dapat memberi peluang yang signifikan untuk pertumbuhan ekonomi jika dikelola dengan baik. Dengan fokus pada peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, penciptaan lapangan kerja, penguatan perlindungan pekerja migran, dan kolaborasi antara sektor, Indonesia dapat memanfaatkan bonus demografi untuk mencapai Indonesia emas pada tahun 2045.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H