Pukul 10.30 saya mulai mendatangi suatu lokasi yang berdekatan dengan kantor Telkom di Malang, tempat tersebut bernama Digital Lounge. Lokasi Digital Lounge sendiri berada di tengah-tengah kota Malang, tepatnya di Jl. Basuki Rachmad.Tujuan saya untuk datang kesana tidak lain untuk mencari tahu lebih lanjut fungsi dan manfaat berdirinya Digital Lounge tersebut.
Saya pun mulai membuka pintu masuk, disambutlah saya dengan dua orang wanita yang menjadi Staff Frontliner, Digital Lounge Malang. Saya pun mulai bertanya-tanya dengan petugas tersebut tentang bagaimana cara untuk menjadi anggota di Digital Lounge dan apa itu DiLo. Petugas tersebut pun langsung menjelaskan dengan ramah, bahwa Digital Lounge sangat terbuka bagi semua pelaku digitalpreneur yang masih dalam tahap awal pengembangan. Digitalpreneur sendiri merupakan sebuah istilah yang merujuk pada pebisnis yang menjalankan sebuah usaha kreatif yang berbasis digital.
Petugas itu pun kembali menjelaskan bahwa mereka mendukung para digitalpreneur yang meliputi Developer Start Up, Programmer, dan para pelaku industri kreatif lainnya untuk berkarya di Digital Lounge.
Saya pun diberi kesempatan untuk mendaftar menjadi anggota yang kemudian akan mendapatkan fasilitas kerja yang nyaman disana. Petugas pun lanjut menjelaskan bahwa Digital Lounge sendiri tidak memungut biaya sama sekali untuk menjadi anggota disana. Member bisa menggunakan fasilitas DiLo yang meliputi co-working space yang nyaman dengan koneksi internet yang kencang ditambah dengan tempat duduk yang sangat nyaman dan berada di ruangan AC.
Bagaimana Bisa Tidak Berbayar ?
Usut punya usut ternyata DiLo merupakan Co-working Space yang didanai oleh CSR Telkom dan bekerja sama dengan Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Inovasi dan Komunikasi Indonesia (MIKTI). Hal Inilah yang menjadikan Digital Lounge dapat digunakan secara gratis oleh para anggotanya. Tujuan utamanya adalah membantu perkembangan komunitas start-up di Indonesia khususnya Malang, Jawa Timur.
Memberi Solusi Bagi Pelaku Industri Kreatif
Munculnya Digital Lounge seolah menjadi pelepas dahaga ditengah sulitnya mendapatkan ruang kerja yang murah dan komunitas pelaku industri kreatif . Bagaimana tidak co-working space yang biasanya memiliki biaya 50.000 per satu jamnya bisa didapatkan dengan cuma- Cuma alias gratis tanpa dipungut biaya sama sekali. Sebuah solusi yang sangat dibutuhkan bagi para pengembang industri kreatif yang seringkali pada awalnya belum mendapatkan pemasukkan yang besar dari usaha kreatif yang mereka kelola.
Jaringan yang Luas
Bukan Cuma itu saja yang didapatkan dari member Digital Lounge, kita sebagai pelaku industri kreatif akan mendapatkan banyak koneksi atau jaringan yang bisa diajak untuk bekerja sama. Kerja sama yang saling menguntungkan untuk mengembangkan usaha kreatif yang dijalankan. Hal ini dapat terjadi karena para member Digital Lounge sendiri memiliki berbagai macam keahlian yang menunjang dalam industri kreatif digital. Banyak dari mereka yang memiliki keahlian Photoshop, HTML, CSS, Java Script dan juga SEO.
Luasnya keahlian para anggota menjadi keuntungan sendiri diantara para anggota DiLo. Kesempatan untuk saling berinteraksi dan berkolaborasi menjadi sebuah manfaat positif dari adanya komunitas ini.
Mendukung Berkembangnya Industri Kreatif di Indonesia
Bahkan Menteri Perindustrian, Saleh Husin menyatakan bahwa perkembangan industri kreatif bergerak ke arah yang positif dibandingkan sebelumnya. Sektor Industri kreatif mampu tumbuh 5,76 persen atau jauh diatas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,74 persen.
Selanjutnya beliau menyampaikan bahw lewat Indutri kreatif, tenaga kerja yang bisa diserap sebesar 11,8 juta tenaga kerja atau sekitar 10,7 persen dari angkatan kerja nasional. Ditambah dengan sumbangan ekspor sebesar 5,7 persen dari total ekspor nasional.
Potensi Industri kreatif untuk terus berkembang pun mendapatkan dukungan penuh dengan berkembangnya Digital Lounge yang memberikan fasilitas untuk mengembangkan ide-ide kreatif para pelaku digitalpreneur.
Lewat pelatihan, workshop, dan seminar yang sering diadakan di dalam Digital Lounge, para pelaku industri kreatif benar-benar dimanjakan dengan kemudahan untuk mengembangkan ide-ide kreatif yang mereka miliki.
Semua Kota di Indonesia Sangat Membutuhkan Digital Lounge
Sebagai sebuah tempat yang mengakomodasi berkembangnya pelaku industri kreatif digital di Indonesia, Digital Lounge seharusnya bisa hadir di lebih banyak tempat di Indonesia. Mengingat ada banyak sekali pelaku bisnis start up yang susah berkembang karena kurangnya dukungan komunitas seperti Digital Lounge.
Potensi digitalpreneur di Indonesia ada banyak sekali dan mereka inilah yang sangat membutuhkan komunitas yang suportif agar mampu berkembang di masa depan.
Dengan dukungan komunitas yang suportif ditambah dengan jaringan internet yang mumpuni dari Telkom, akan menjadikan para pelaku start up di Indonesia dapat berkembang dengan pesat. Jika para pelaku start up mendapatkan dukungan yang baik, mereka inilah yang kemudian akan menjadi harapan pesatnya ekonomi kreatif di Indonesia.
Apalagi Telkom telah meluncurkan satelit 3S yang telah diluncurkan pada awal tahun 2017. Mewujudkan pemerataan akses telekomunikasi untuk menjangkau wilayah terdepan, terluar, dan terpencil bukan tidak mungkin dilakukan.
Semoga dengan ini akan semakin banyak pelaku digitalpreneur yang akan menopang pesatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia dimasa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H