Mohon tunggu...
Wahyu trisanjaya
Wahyu trisanjaya Mohon Tunggu... Jurnalis - Random feed

Seorang pemuda yang masih duduk di bangku kuliah

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Book Review: Kala dari Syahid Muhammad dan Steffani Bella

2 Desember 2019   14:37 Diperbarui: 14 April 2021   08:26 848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

  • Judul buku      : KALA; kita sepasang luka yang saling melupa
  • Penulis             : Stefani bella dan Syahid Muhammad

Sinopsis

"Jika perubahan adalah satu-satunya yang pasti, maka ketidak pastian akan dimiliki oleh waktu. Karena pada detik kesekian,aku mendapati diriku jatuh cinta pada seseorang yang tidak ingin secara egois aku miliki. Lalu kita, diselundupkan dalam kalam sebagai penghantar pesan utusan semesta"

Sepenggal prosa yang akan dimengerti maknanya setelah membaca novel ini secara seksama. Prosa yang sangat mewakili cerita yang ada didalam buku ini. Prosa yang mencakup peristiwa-peristiwa yang terjadi pada alurnya. Prosa yang mewakili Kala.

Sebenarnya prosa ini merupakan pengganti synopsis pada novel ini. Sebuah ide yang sangat brilliant yang dituang secara baik oleh steffani bella---hujan mimpi---dan syahid Muhammad---eleftheriawords---ini, awalnya saya kira hanya hiasan belaka. Namun, setelah membaca novel ini, saya sadar. Jika prosa ini berhasil menyampaikan kisahnya dengan tersirat. Sebuah prosa yang luar biasa. Dikemas secara singkat namun dapat mewakili garis besar novel ini.

Novel ini bercerita mengenai dua sudut pandang antara Saka---pemeran pria utama yang ditulis oleh syahid---dan Lara---pemeran wanita utama yang ditulis oleh steffani---yang saling bersinggungan dan menyatu oleh takdir dan dihiasi oleh masa lalu dari masing-masing karakter.

Yang membuat kisah mereka berdua penuh akan bumbu-bumbu batin didalamnya. Kisah dimulai dengan perkenalan Saka, pria muda ynag memiliki konflik pada dirinya berupa perasaan sakit karena terlalu sering meninggalkan wanita yang dia cintai. 

Dia yang menjadi tulang punggung keluarga ini terus saja menyalahkan kepergian dia dari sisi wanita yang menerima nya. Dia kemudian memilih fotographi sebagai obat dalam mengurangi rasa perih atau sering disebut dengan pelarian.

Berbeda halnya dengan Saka, Lara, wanita muda yang selalu merasa ditinggalkan oleh semua orang yang dia cintai ini kemudian memilih menjadi mikrobloger dan penulis di dalam upaya menyembuhkan luka yang dia alami. Takdir saka dan lara dimulai saat diselenggarakannya sebuah pameran di coffeshop bandung. 

Pertemuan singkat namun canggung penuh makna menggiring saka dan lara untuk jatuh hati satu sama lain. Mereka semakin dekat saat mereka mengetahui bahwa foto dan tulisan mereka menjadi satu kesatuan oleh takdir.

Hingga akhirnya pertemuan mereka harus berakhir sesuai dengan waktu pamaran yang berlangsung selama 7 hari tersebut. sebelum pertemuan mereka usai, keduanya saling mengungkapkan keinginan untuk saling berkaitan satu sama lain. Lalu di memulai lah hubungan jarak jauh antara Saka dan Lara. 

Awalnya semua baik-baik saja hingga peristiwa-peristiwa yang terjadi menimbulkan konflik yang beralaskan ego masa lalu. Saka danLara yang sangat berbeda di dalam keseharian memberi bumbu terhadap kisah cinta mereka hingga ditarik sebuah kesimpulan untuk memberi jarak sebagai pilihan terbaik. Sifat kekanakan dan kedewasaan sering berebut tempat didalam kopnflik mereka.

Yang membuat kisah mereka semakin menarik untuk dinikmati pra pembaca. Kisah mereka pada novel ini diakhiri dengan pertemuan saka dan lara di coffeshop. Muda-mudi yang saling merindu ini  melepaskan perasaan dengan puisi yang dituangkan dalam media selembar tisu. Sebagai tanda kisah cinta Saka dan Lara.

Review buku

Novel kisah cinta antara Saka dan Lara ini sangat menarik untuk di baca Peretemuan mereka didalam novel ini berhasil membuat saya senyum-senyum sendiri. Diksi dan prosa-prosa yang diberi berhasil memvisualisasikan kisah Lara dan Saka dengan baik.

Tema dari novel ini yang berkaitan dengan pertemuan dan perpisahan sangat pas dengan pengalaman muda-mudi saat ini. Di dalam novel ini saya sangat menyukai karakter Lara yang terlihat lebih dewasa dan tertata dalam keseharian. 

Lara juga dapat lebih terbuka terhadap dirinya. Stefanni dan syahid sudah sangat baik dalam memvisualisasikan karakter Saka dan Lara. Saya sangat suka dengan novel ini terutama pada bagian saat saka dan lara bertemu satu sama lain, lalu saling menatap dan jatuh hati.

Tujuh hari yang mereka lalui berhasil membuat saya terbawa  suasana. Mungkin karena saya sebagai seorang pria pernah mengalami rasa yang sama dengan saka, penh ragu dalam mencinta dan penuh malu dalam mengungkapkan. 

Di sisi lain ending dari novel ini disajikan dengan manis oleh syahid dan steffani, dimana saka dan lara mengunakan media sederhana yaitu sebuah tisu dalam menyampaikan perasaan mereka.

Selain dari hal-hal baik yang saya tulis, novel ini juga ada beberapa kekurangan berupa typo yang lumayan banyak dan kurangnya footnotes untuk kata-kata yang suli untuk diketahui artinya atau jarang digunakan. Saya merekomendasikan buku ini untuk semua kalangan terutama muda-mudi yang sedang jatuh cinta. 

Novel ini mengajarkan pada pembaca untuk melupakan trauma dan pengaruh buruk masa lalu. Novel ini juga mengajarkan kepada pembaca untuk tidak terlalu memaksakan kehendak kepada pasangan. Novel ini juga mengajarkan bahwa kita dapat berubah menjadi lebih baik jika kita ada niat. Maka dari itu menurut saya novel ini sangat cocok untuk semua kalangan pembaca. Sekian review buku, KALA: kita dalah sepasang luka yang saling melupa, dari saya. Terimakasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun