Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu.
Salam guru penggerak
Halo bapak dan ibu guru hebat
Perkenalkan saya Wahyu Tri Agustin dari kota Tangerang Selatan. Saya bertugas di SMPN 21 Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Saya penulis sekaligus calon guru penggerak angkatan 10. Dalam artikel ini penulis akan menceritakan refleksi jurnal dwiminggu modul 1.1 yaitu model refleksi 4F fact (peristiwa), Feelings (perasaan), Findings(pembelajaran), Future (penerapan) pemikiran Ki Hajar Dewantara (KHD) pada dunia pendidikan.
Fact (peristiwa)
Saya memulai pendidikan program guru penggerak angkatan 10 ini pertama-tama  di mulai dengan orientasi melalau daring dan disiarkan secara langsung melalui zoommeet atau youtube Ditjen GTK Kemendikbud RI yang dibuka oleh Dirjen GTK Prof. DR. Nunuk Suryani, M. Pd pada hari Jumat, 15 Maret 2024.Â
Setelah mengikuti kegiatan orientasi secara daring maka tugas saya selanjutnya adalah mengerjakan Pretest yang diberi waktu hanya 2 hari melalui LMS akun masing - masing.
Selama 2 minggu dilakukan kegiatan secara daring  yaitu mulai tanggal 18 Maret 2024 sampai 30 Maret 2024. kegiatan selama 2 minggu ini terdiri dariÂ
1. pengerjaan tugas secara mandiri(elaborasi)
2. Lokakarya orientasi di SMA Negeri 2 Kota Tangerang Selatan
3. Pengerjaan tugas secara vicon
4. Pengerjaan tugas secara kalaborasi
Rabgkaian kegiatan ini adalah melakukan pemahaman tentang pemikiran filosofi Ki Hajar Dewantara. Semua tugas - tugas di upload di LMS SIMPKB. Saya melakukan tugas-tugas ini menggunakan canva dan aplikasi lainnya.
Feeling (Perasaan)
Perasaan saya selama 2 minggu mengikuti kegiatan pendidikan guru penggerak angkatan 10 ini adalah berbagai macam perasaan muncul antara senang dan bangga karena saya termasuk salah satu yang terpilih dari berbagai calon peserta yang mendaftar kegiatan calon guru penggerak.Â
Dari kegiatan ini saya senang sekali bisa berkenalan dengan rekan guru SD sampai SMA/K dan senang punya pengalaman baru yang saya dapatkan. Akan tetapi saya merasa kurang percaya diri dan ada kekhawatiran  tugas tidak bisa terselesaikan tepat waktu  karena saya kurang memahami IT serta kurang maksimalnya menyelesaikan tugas - tugas.
Namun saya tetap mengambil sisi positifnya, karena dengan mengikuti kegiatan pendidikan calon guru penggerak ini, saya bisa belajar dan menggali pengalaman serta ilmu mereka sehingga akan ada peningkatan kualitas dan kompetensi dalam diri saya.Â
Seluruh kegiatan yang ada dalam LMS Â membuat saya merasakan bahwa apa yang saya miliki tentang pendidikan masih sangat jauh dari pemikiran filosofi Ki Hajar Dewantara. Satu hal yang paling mendasar bahwa pendidikan harus memanusiakan manusia, sehingga siswa dapat mencapai kodrat alam sesuai dengan kebutuhan mereka tanpa harus ketinggalan jaman.
Findings (Pembelajaran)
 Dalam pembelajaran Modul 1.1 Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Ki Hajar Dewantara, saya meningkatkan kompetensi sebagai pendidik dan berkolaborasi dengan teman sejawat untuk menyelesaikan tugas PGP. Proses PGP juga membantu saya dalam mengatur waktu dan jadwal kegiatan di sekolah.Â
Tujuannya adalah menciptakan pendidikan yang memerdekakan anak dengan memberikan kebebasan kepada mereka untuk mengembangkan potensi masing-masing. Ki Hajar Dewantara juga mengajarkan bahwa setiap anak adalah individu yang unik dengan gaya belajar dan potensi yang berbeda, sehingga pembelajaran harus berdiferensiasi. Selain itu, penting untuk menerapkan budi pekerti yang luhur dalam proses pembelajaran dengan mengintegrasikan Profil Pelajar Pancasila.Â
Future (Penerapan)
Dari pembelajaran Modul 1.1 tentang Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional - Ki Hajar Dewantara, saya terinspirasi untuk memastikan tujuan pendidikan tercapai sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara. Saya mulai memperhatikan kebutuhan dan perkembangan belajar siswa, serta menentukan metode belajar yang sesuai di kelas. Saya juga mengingatkan kesepakatan kelas dan mendorong pengembangan budi pekerti siswa melalui membaca doa sesuai kepercayaan masing-masing dan menyanyikan lagu wajib nasional sebelum belajar. Saya memfasilitasi siswa sesuai dengan bakat dan minat mereka sesuai dengan keterampilan mereka masing-masing.
Saya memberikan apresiasi verbal dan non-verbal pada kegiatan pembelajaran, dan menciptakan "papan prestasi" untuk memotivasi siswa menyelesaikan tugas dengan baik. Semua kegiatan ini bertujuan meningkatkan kualitas pembelajaran sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara. Saya berharap pada modul selanjutnya, saya dapat meningkatkan kualitas pelaksanaan kegiatan ini dan berbagi praktik dengan guru lain di sekolah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H