Mohon tunggu...
Wahyu Utomo N
Wahyu Utomo N Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer Trainer, youtuber

Belajar jadi Trainer, Traveller, Youtuber. Blog saya yang lain : Https://Kia-kespro-update.blogspot.com/https://www.youtube.com/c/PowerpointSecret.

Selanjutnya

Tutup

Edukasi

Sindroma Pra-menstruasi Remaja Putri : Berpengaruh Buruk ?

22 Maret 2012   04:04 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:38 750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

Gangguan pra-menstruasi yang lazim disebut sindrom pra-menstruasi (Pre-Menstrual Syndrome) dan gangguan pra-menstruasi disporik (Pre-MenstrualDysphoric Disorder) sering dialami oleh remaja putri. Namun dampaknya terhadap kualitas hidup remaja putri belum banyak diketahui.Penelitian yang dilakukan oleh Mahin Dehara dan kawan-kawan ini dirancang untuk mengevaluasi dampak kesehatan yang berhubungan dengan kualitas hidup remaja putrid yang mengalami gangguan pra-menstruasi di Republik Islam Iran.

Penelitian cross-sectional ini merekrut siswi remaja berusia antara 14 dan 19 sebagai sampel penelitian. Para siswi diwawancarai tentang kemungkinan pernah mengalami gangguan menstruasi. Gangguan pra-menstruasi diklasifikasi sesuai dengan standart Klasifikasi Internasional tentang Penyakit (ICD-10) dan Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-IV). Status kesehatan yang terkait dengan kualitas hidup diukur dengan menggunakan Formulir Survei Cepat Kesehatan (SF-36). Dan data yang dihasilkan dianalisis secara deskriptif dengan membandingkan antar sub-kelompok dari sampel penelitian.

Hasil penelitian menunjukan, dari 602 siswa perempuan yang diteliti semua siswi mengaku sekurang-kurangnya mengalami satu gejala pra-menstruasi. Dari ke-602 siswi tersebut, 224 (37,2%) diantaranya memenuhi kriteria diagnostik untuk gangguan pra-menstruasi disporik (PMDD). Dengan membandingkan Skor dari formulir SF-36antara siswa perempuan dengan dan tanpa PMDD, ditemukan adanya perbedaan yang signifikan pada semua bentuk pengukuran (P <0,001) kecuali untuk pengukuran fungsi fisik (P = 0,274). Hasil ini membuktikan gangguan pra-menstruasi pada remaja putri berpengaruh pada emosional, fisik, fungsi sosial serta rasa sakit.

Hasil penelitian menegaskan fakta bahwa remaja putri yang mengalami gangguan pra-menstruasi menderita gangguan kesehatan yang berpengaruh terhadap kualitas hidupnya. Dalam rangka meningkatkan kualitas hidup remaja putri yang mengalami gangguan pra-menstruasi perlu dilakukan upaya meningkatkan kualitas pendidikan kesehatan reproduksi di sekolah. Yang memungkinkan para remaja putri mengetahui tata cara mengatasi gangguan pra-menstruasi. Dan para guru dan petugas kesehatan diharapkan membantu mengenali masalah ini dan ikut memberikan dukungan pada remaja putriyang mengalaminya.

Referensi

Artikel Terkait :

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun