[caption id="attachment_146637" align="alignnone" width="300" caption="Abaca Flash Card Seri 1. (Photo by Diena Ulfaty)"][/caption] SUKSES BELAJAR MEMBACA SUKU KATA A DAN I DALAM WAKTU DUA MINGGU. Peran orang tua sangat menentukan keberhasilan anak dalam proses belajar membaca dengan Abaca Flash Card. Jadi luangkan waktu anda untuk menemani si kecil bermain. Dalam waktu dua minggu saya berhasil menerapkan metode belajar membaca dengan menggunakan Abaca Flash Card pada putriku yang baru berumur empat tahun. Sebelumnya putriku belum hafal bentuk-bentuk huruf. Namun dalam waktu dua minggu ia berhasil membaca suku kata berakhiran a dan i. Bagaimana caranya belajar versi saya? Simak tip di bawah ini, mudah-mudahan bermanfaat. - Cari waktu bermain yang tepat. Usahakan anak dalam suasana hati yang gembira, tidak sedang kecapekan apalagi kelaparan. Ketika anak meminta anda menemaninya bermain maka jangan tunda lagi, apapun aktivitas yang tengah anda lakukan. - Bermainlah dengan rutin. Tak perlu waktu lama. Yang penting rutin. 10 menit setiap hari sudah cukup. Tak perlu memaksa anak untuk menyelesaikan semua kartu yang ada. Apalagi memaksanya untuk menghafalkan suku kata dalam kartu. - Tunjukkan pada anak cara bermain panen es krim beserta hadiah yang bisa diperolehnya. Bila anak tertarik maka permainan bisa segera dimulai. (Cara bermain versi penemu metode Abaca terlampir dalam paket). - Cara bermain abaca versi saya: 1. Pada tahap pertama bagi anak saya yang belum pernah mengenal alpabet, saya menunjukkan gambar-gambar yang ada di box 1A yang berisi suku kata berawalan a. Dengan melihat gambar terlebih dahulu maka akan lebih memudahkan anak dalam mengingat suku kata yang ada. Lagipula anak usia prasekolah lebih suka melihat gambar dari pada tulisan. Misalnya saja gambar apel. Saya tunjukkan gambar ke anak kemudian bertanya ke anak, “Ini gambar apa?” maka ketika anak bisa menyebut itu gambar apel, saya balik gambarnya kemudian saya tunjukkan suku kata yang ada dibalik gambar apel. Kemudian saya katakan, “a” dan meminta anak mengulanginya. 2. Lalu saya tunjukkan poin (angka) yang ada di bawah gambar apel. Saya memberi tahu anak ini poinnya satu (tunjukkan jumlah satu dengan jari anda, maka anda telah mengenalkan konsep bilangan pada anak anda), coba kudanya dijalankan satu kali pada kotak permainan. Dan ketika pada kotak 1 terdapat gambar hadiah, maka anak bisa memilih hadiahnya pada lembar hadiah yang tersedia. Lembar hadiah yang ada tidak saya gunting karena itu berisiko akan tercecer ke mana-mana. Jadi saya persilahkan anak untuk memilih hadiahnya sesuai gambar. Dalam hal ini anak telah belajar mengidentifikasi gambar yang sesuai. (Agar permainan menarik buatlah variasi, misalnya anda beradu cepat dengan anak menemukan hadiahnya. Hal ini akan membuat anak bersemangat). 3. Lakukan terus sampai semua kartu pada kotak 1A habis. Atau lakukan sesuai dengan mood si kecil. Jika si kecil bosan, tidak perlu memaksanya untuk terus bermain. 4. Ketika menjalankan kuda-kuda pada kotak permainan anak tidak hanya belajar membaca tetapi juga telah belajar membilang (berhitung), serta mengetahui lambang bilangan(simbol angka pada kartu). 5. Ketika anak tidak bisa menyebutkan gambar saya membantunya. Dan memberitahu suku kata yang ada. 6. Tahapan yang kedua ( bagi anak yang telah mengenal abjad atau anak telah melewati tahap pertama) saya tidak lagi mengenalkan gambar akan tetapi langsung dengan suku kata yang ada. Kalau anak bisa menyebutkan suku kata yang ada maka pujilah dia (subhanallah, pintarnya anak mama, etc : anak saya senang sekali dipuji seperti itu), ini akan memotivasi anak untuk terus bermain. Namun jangan sekali-kali mengkritiknya kalau anak salah dalam menebak suku kata yang ada. Salah tidak mengapa (Namanya juga masih belajar). Kasih lihat anak gambar yang ada. Dengan melihat gambar akan membantu dia mengenal suku kata yang ada (tahap 1). Anak biasanya tahu kalau gambar palu itu suku kata awalnya pa, gambar cabe itu suku kata awalnya ca, gambar balon itu suku kata awalnya ba, dsb. Dengan seringnya anak melihat gambar lama-kelamaan anak hafal dengan sendirinya. 7. Setelah anak hafal semua suku kata pada box 1A maka box 1B sudah mulai bisa di buka. Cara bermainnya sama. Kemudian campur kartu pada box 1A dengan box 1B untuk menguji ingatan anak. Lakukan hal serupa untuk box berikutnya. Jangan lupa untuk memantau perkembangan anak dengan mencatat perolehan hasil pada tabel yang tersedia. 8. Kalau anak mulai bosan, hentikan permainan. Beri dia motivasi agar kembali bersemangat untuk kembali bermain. Misalnya akan membelikannya es krim kalau dia bisa menebak suku kata dengan benar. Dan kalau sudah berjanji tepatilah janji anda. 9. Dengan metode seperti itu saya mengantarkan anak saya hingga bisa membaca suku kata berakhiran a dan i hanya dalam waktu dua minggu. Saya sendiri sempat kaget. Karena kartu ini ternyata sangat efektif untuk belajar membaca. Selamat mencoba dan semoga sukses!!! Salam, Sri Wahyuti. Bagi teman-teman yang menginginkan Abaca Flash Card, silahkan hubungi saya dengan sms di 085867486151.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H