Mempertahankan keberlanjutan ekosistem pesisir merupakan komponen penting dalam usaha konservasi dan rehabilitasi. Dengan demikian vegetasi pesisir mampu mempertahankan avoided emission (emisi yang tercegah) dan mengurangi potensi emisi (terlepasnya) CO2 dari proses alih guna lahan. Upaya-upaya tersebut dilakukan untuk menjaga bumi dari kiamat iklim. Juga agar anak cucu kita dapat menghirup udara tanpa polusi di masa yang akan datang. Semoga.
Daftar Pustaka
Hoegh-Guldberg, O., Bruno, J.F., 2010. The impact of climate change on the world's marine ecosystems. Science 328 (5985), 1523e1528.
Murray, B.C., Pendleton, L. and Sifeet, S. 2011. State of the Science on Coastal Blue Carbon: A Summary for Policy Makers.  In:  Nicholas  Insttute  for  Environmental Policy Solutons Report NIR 11-06, P. 1-43.
Pendleton, L., Donato, D.C., Murray, B.C., Crooks, S., Jenkins, W.A., Sifeet, S., Craf, C., Fourqueran, J.W., Kaufman, J.B.,  Marb, N., Megonigal,  P.,  Pidgeon,  E.,  Herr, D., Gordon, D. and Balder, A. 2012. Estmatng Global "Blue  Carbon"  Emissions  from  Conversion  and Degradaton of Vegetated Coastal Ecosystems. PLoS ONE 7(9): e43542.
Pemerintah  Republik  Indonesia. 2017. Peraturan  Menteri Koordinator Bidang Perekonomian tentang Kebijakan, Strategi, Program, dan Indikator Kinerja Pengelolaan Mangrove,  Permenko  Perekonomian  No.  4  Tahun 2017. Jakarta: Sekretariat Negara.
Nellemann, C., Corcoran, E. (Eds.), 2009. Blue Carbon: The Role of Healthy Oceans in Binding Carbon: a Rapid Response Assessment. UNEP/Earthprint.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H