Mohon tunggu...
Wahyu Noliim Lestari Siregar
Wahyu Noliim Lestari Siregar Mohon Tunggu... MAHASISWA -

Jangan Takut Bermimpi, dan Lukiskanlah itu dalam Kanvas Dunia mu yang Nyata.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sikap Gereja dalam Menyikapi Krisis Ekologis: Memihak atau Menolak

30 Juni 2016   15:04 Diperbarui: 1 Juli 2016   08:15 1876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Gereja harus memainkan peranan dalam membangkitkan kesadaran ekologis masyarakat. Kebijakan-kebijakan gereja sebaiknya jangan terlalu mementingkan waktu sesaat, melainkan gereja harus menatap jauh ke masa depan. Orientasi Kristen yang bersifat antroposentrik selama ini telah mengakibatkan munculnya pendekatan ke alam yang bersifat instrumental, bukan lagi bersifat menghormati dan memelihara. Oleh karena itu Gereja harus memainkan peranan yang konstruktif dalam upaya merumuskan dan menilai ulang teologi agar lebih peka terhadap masalah-masalah lingkungan. Dengan demikian akan muncul kesadaran dalam manusia bahwa diantara dirinya dan lingkunganya terdapat hubungan yang sangat erat yang tidak terpisahkan. Sehingga lama kelamaan perhatian akan krisis lingkungan hidup bukan lagi urusan masing-masing negara atau Gereja, melainkan sudah menjadi keprihatinan masyarakat dunia secara bersama

Kesimpulan/ Refleksi

Krisis ekologi merupakan ancaman dunia yang sangat mematikan. Gereja terpanggil menyuarakan suara nabiahnya dalam menangani krisis tersebut, baik itu melalui pengajaran, khotbah maupun tindakan konkrit. Melalui keikutsertaan gereja tersebut, diharapkan setiap orang terutama warga Gereja akan sadar akan pentingnya hubungan alam dengan dan dirinya sendiri. Krisis ekologi tidak akan dapat teratasi secara otomatis, melainkan hal ini sangat membutuhkan kesadaran dan tanggung jawab seluruh pihak. Setiap orang harus membudayakan hemat energi sesuai kebutuhan saja, dengan demikian energi atau sumber daya alam akan terpelihara dengan baik. Manusia harus mengikis sikap egoisme dan sikap konsumeristis, karena bumi ini hanya cukup menyediakan kebutuhan semua orang namun tidak cukup menyediakan untuk ketamakan manusia. Sehingga dengan pemahaman yang demikian keutuhan ciptaan akan dapat kita pelihara dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun