Mohon tunggu...
wahyu sinangsih
wahyu sinangsih Mohon Tunggu... Lainnya - penyuluh

wanita yang senang dengan kesibukan, senang memberikan motivasi kepada orang lain

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Antara Dulu dan Kini

11 Agustus 2020   08:57 Diperbarui: 11 Agustus 2020   09:02 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

tahu tahu roti roti

dulu dulu kini kini

ya dulu kita lahir ke bumi

kita menangis orang tertawa

kini gantian kita masuk ke bumi

keluarga menangisi kita

dulu kita bisa makan dengan enaknya

 kita lahap semua jenis makanan

kini sakit terbaring di kamar kita

makanan apapun rasanya enggan

dulu bangga dengan wajah kita 

ada yang cantik dan juga tampan

kini kitapun telah menjadi tua

terbaring kurus di dipan

dulu kita bangga dengan harta kita

mempunyai ladang rumah dan sawah

kini kita masuk dalam kuburnya

gelap gulita tak ada rumah mewah

dulu kita bangga dengan pakaian kita

gemerlap berlian sampai ke luar negeri

kini kita berbalut kafan warna putihnya

tiada teman hanya seorang diri

dulu kita bangga dengan jabatan

pergi kemana mana dengan pesawat

kini kita masuk ke  kuburan

hingga tubuh hancur tak terawat

dulu kita bangga dengan bantal dan kasur

pergi ke hotel sambil tertawa tawa

kini masuk dalam satu kali dua meter

di dalam tanah banyak hewannya

dulu kita bangga dengan berpesta

hingga lupa tak juga sholat

kini kita telah tiada

hingga tak sempat tobat

dulu kita bangga pergi ke pantai

hingga lupa pergi ke masjid

kini kita menghadap Ilahi

hingga diri kita menjerit

dulu kita bangga dengan Facebook dan wa

hingga punya follower jutaan

kini kita sudah menghadaNya

tiada lagi teman yang jutaan

dulu dan kini telah berbeda

semoga kita dalam ridhoNya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun