Mohon tunggu...
Wahyu Septiarki
Wahyu Septiarki Mohon Tunggu... -

Founder of Ledakan Revolusi. Co-Founder of Proton Training Center.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

On the Way

4 Juli 2010   03:52 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:06 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagaimana? Ada kabar baik apa hari ini? Semoga semuanya baik dan selalu berkah apapun yang kita usahakan dan doakan. Berbicara tentang doa dan usaha, setelah melakukan keduanya, kita pasti menantikan hasil. Buah dari usaha dan doa kita. Pernah dengar pernyataan,

"Saya sudah berusaha dan berdoa tapi tidak ada hasilnya."

Saya tidak setuju dengan pernyataan itu. Apa wewenang kita untuk menilai kalau usaha dan doa kita tidak membuahkan hasil? Saya ingin mengingatkan bahwa semua usaha dan doa itu akan percuma bila tanpa rasa PERCAYA. Sebuah BELIEVE. Yakin tanpa tanya. Apakah Anda memiliki sebuah sepeda motor? Pasti sebagian besar menjawab: iya. Izinkan saya membuat satu ilustrasi,

Suatu hari, kita pergi ke salah satu dealer kendaraan bermotor roda dua terbaik di kota. Kita bermaksud membeli secara kredit sebuah motor yang diiklankan sangat irit dan tangguh.
Saat melakukan transaksi, ternyata warna motor pilihan kita kehabisan stok. Karyawan dealer menginformasikan bahwa stok motor dengan warna pilihan kita baru akan datang bulan depan. Sayang tanggal pastinya tidak tahu.
Kita membayar sejumlah uang muka, mengantungi surat pembelian dan sudah membayangkan akan ditelepon oleh dealer bahwa motor idaman kita sudah ada dan akan dikirim ke rumah.

Apakah saat Anda mengantungi surat pembelian itu kita yakin motor akan datang? Mengapa? Mengapa kita yakin dealer akan menelpon kita, padahal mungkin tidak ada satupun orang di sana yang kita kenal?

"Kan kita udah bayar uang mukanya."

Ya, kita YAKIN karena kita MEMUTUSKAN untuk YAKIN. Kita PERCAYA karena kita MEMUTUSKAN untuk PERCAYA. Yakin dan percaya bahwa dengan membayar uang muka, motor pilihan kita akan datang. Sebenarnya sama saja. Usaha dan doa kita itu UANG MUKA untuk Tuhan mengabulkan doa-doa kita. Bila menilik postingan saya yang lalu, sebenarnya hanya dengan rasa SYUKUR dan YAKIN, doa kita akan dikabulkan Tuhan. Apalagi bila kita BERUSAHA?

"Gue kenal sama orang dealer."

Kita juga pasti mengenal Tuhan kita kan? Tuhan yang SERBA MAHA. Maha memberi. Maha mengabulkan doa. Bahkan Maha malu. Tuhan malu bila kita berdoa tapi kita tidak mendapatkan apa-apa. Jadi, YAKINLAH pada Tuhan untuk hal apapun termasuk dalam bentuk dan waktu pengabulan doa olehNya. Lalu, bagaimana bila sewaktu kita menunggu kita merasa ragu? Ada dua cara mudah: #1 Akrabkan diri dengan kata "On the Way" #2 PIKIRKAN dan VISUALISASIKAN kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi besok, lusa, minggu depan, dst. Dengan memahami arti "On the Way" doa, akan menenangkan hati kita yang mungkin gelisah dalam menunggu. Semua pasti dalam proses. Kita 'merasa' menunggu karena kita mengenal relativitas waktu. Ada ketetapan waktu yang telah disepakati semua orang. Detik, menit, jam, hari, bulan, dan tahun. Berkaitan dengan waktu itu pula, kita bisa membuat kemungkinan-kemungkinan positif. Misalnya: Adakah kemungkinan hasil doa kita datang 5 menit lagi? Adakah kemungkinan hasil doa kita datang seminggu lagi? Tanyakan dalam hati apa jawaban dari pertanyaan di atas. Mungkin? Ya, semua mungkin bagi kita. Tergantung kita MEMPERCAYAI kemungkinan-kemungkinan dari Tuhan itu atau tidak. Simpel, kita hanya perlu PERCAYA. Setelah itu, tetap visualisasikan, rasakan BAHAGIAnya, lalu LEPASKAN, serahkan PROSESnya pada Tuhan. So? Bagaimana jawaban kita waktu ada pertanyaan terlintas tentang doa kita? Cukup 3 kata: On the Way. :) Regards, Ledakan Revolusi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun